Harga Emas Tembus Level US$2.600 untuk Pertama Kalinya



KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai rekor tertinggi di level US$2.600 per ounce pada hari Jumat (20/9), didorong oleh reli kuat akibat prospek pemotongan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang semakin memperkuat daya tariknya di tengah ketidakpastian global.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$2.604,50 per ons troi pada pukul 07.49 GMT, setelah menyentuh rekor tertinggi US$2.609,62.

Sedangkan, kontrak emas berjangka AS naik 0,6% menjadi US$2.630,00 dan perak menguat 1,1% menjadi US$31,12.


Baca Juga: Intip Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Jumat 20 September 2024 Kembali Melonjak

The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneter dengan pemotongan suku bunga setengah persen pada hari Rabu.

Para pembuat kebijakan juga memproyeksikan penurunan setengah persen lagi pada akhir tahun ini, satu poin penuh tahun depan, dan tambahan pemotongan setengah poin pada 2026.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas, karena emas tidak memberikan bunga.

"Kami tetap sangat positif terhadap emas, karena emas masih sangat kurang dimiliki di dunia Barat dan merupakan salah satu aset yang dapat melawan banyak ancaman fiskal yang saat ini ada," kata Ryan McIntyre, Senior portfolio manager di Sprott Asset Management.

Baca Juga: Cuan 18,98% Setahun, Harga Emas Hari Ini Melompat (20 September 2024)

“Selain pemotongan suku bunga, emas juga akan diuntungkan oleh terus melemahnya dolar AS, situasi fiskal yang genting di banyak negara Barat, serta keinginan global untuk aset yang dapat menyimpan nilai secara independen dari aset dan lembaga lainnya.”

Dolar yang lebih lemah membuat emas yang dihargai dalam dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga emas telah naik lebih dari 26% sepanjang 2024, dengan konflik berkepanjangan di Timur Tengah dan Eropa menambah ketidakpastian bagi investor global.

"Saat ini ada lingkungan 'buy-the-dip'," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com, "dan emas bisa naik menuju US$2.700 hingga US$2.800 dalam 12 bulan ke depan."

Namun, harga emas yang tinggi telah menekan permintaan ritel di Asia, yang sensitif terhadap harga.

Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi Tipis Pada Jumat (20/9) Pagi

Konsumen terbesar, China, menahan diri dari mengimpor emas dari Swiss untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun pada bulan Agustus, sementara dealer India menawarkan diskon besar-besaran.

Dalam logam lainnya, palladium naik 0,5% menjadi US$1.085,77, platinum turun 0,3% menjadi US$986,01 dan diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan.

Selanjutnya: Menteri ESDM Bahlil Sebut Sektor Minerba Banyak Masalah, Ini Alasannya

Menarik Dibaca: Tips Merawat Kaktus Natal di Bulan September agar Menghasilkan Bunga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto