KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia melonjak 2% ke level US$4.080 per ounce pada perdagangan Senin (10/11/2025), mendekati posisi tertinggi sejak 24 Oktober 2025. Mengutip Tradingeconomics, kenaikan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang, meski sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat masih berupaya meredam spekulasi tersebut. Kenaikan harga emas turut mengangkat sentimen positif di pasar saham, terutama pada emiten-emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang kompak ditutup menguat pada perdagangan Senin hingga pukul 16.00 WIB.
Sentimen Global: The Fed dan Shutdown AS
Emiten Tambang Emas Menghijau di BEI
Seiring reli harga emas global, saham-saham tambang emas di BEI mencatatkan penguatan serempak pada perdagangan Senin (10/11). Dari tujuh saham yang dipantau, seluruhnya bergerak positif sejak awal sesi perdagangan. Kenaikan tertinggi dicatat oleh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), sementara kenaikan terendah terjadi pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM). Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia, Senin (10/11), Naik Rp 8.000 Berikut ringkasan pergerakan saham emiten tambang emas hingga pukul 16.00 WIB:- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,34% ke harga Rp 2.910 per saham. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.960 sebelum melandai.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menguat 3,31% ke Rp 2.500 per saham, setelah sempat menyentuh Rp 2.510.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 2,09% ke Rp 975 per saham.
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melonjak 6,25% ke Rp 595 per saham.
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mencatat kenaikan tertinggi, melesat 11,30% ke Rp 1.280 per saham.
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 0,71% ke Rp 7.075 per saham, sempat menyentuh Rp 7.125.
- PT United Tractors Tbk (UNTR) juga menguat 1,36% ke Rp 27.875 per saham, dengan level tertinggi di Rp 27.950.