Harga emas terangkat dipicu masih ketidakpastian perundingan dagang AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas mendapatkan sokongan kemarin saat pasar Asia anjlok dengan saham-saham China turun lebih dari 5%.

Mengutip Bloomberg, pada Selasa (7/5) pukul 17.10 WIB harga emas untuk pengiriman Juni 2019 di Commodity Exchange ada di US$ 1.283 per ons troi. Angka ini menguat 0,12% dibanding perdagangan kemarin yang berada di level di US$ 1.281 per ons troi.

Kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak senang dengan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan bersama China dan AS yang akan meningkatkan tarif barang-barang China senilai US$ 200 miliar senilai barang-barang China hingga 25% dari 10%.


Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti menilai yang memicu para pelaku pasar memburu emas sebagai salah satu instrument safe-haven.

Trump mengatakan melalui akun twitternya bahwa pihaknya akan menaikkan tarif impor China, menandai perubahan sikap yang drastis di mana sebelumnya dia memuji kemajuan yang dibuat antara kedua negara mengenai perdagangan.

Adapun, pemerintahan Trump telah mengirimkan kelompok militernya ke Timur Tengah sebagai respon untuk menanggapi indikasi dan peringatan dari Iran sehingga memperluas keretakan antara kedua negara tersebut.

Kata Sakti, hal tersebut menambah ketegangan global yang semakin membebani pergerakan aset berisiko dan juga menjadi faktor atau momentum yang menjaga harga emas tetap bergulir pada teritori positif.

Selain itu, pamor emas semakin meningkat setelah adanya ketegangan baru di Timur Tengah yang menyebutkan adanya dugaan Iran akan menyerang kepentingan AS di kawasan Teluk.

Sementara itu, China yang sebelumnya dikabarkan mempertimbangkan untuk menunda perundingan perdagangan di AS pada Rabu (8/5) mendatang, mengatakan akan tetap mengirimkan delegasinya ke AS untuk negosiasi perdagangan.

Apabila pertemuan tersebut dapat menghasilkan hasil yang positif maka emas kemungkinan besar akan kembali berbalik arah berada di jalur negatif.

Sakti melihat secara analisa teknikal grafik daily di mana indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi sideways.

Selanjutnya pada indikator relative strength index (RSI) berada di area positif 47 yang menunjukkan arah harga naik.

Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area positif 7 yang menunjukkan arah harga kurang kuat naik.

“Secara umum emas berpotensi untuk kembali lanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Adapun ia merekomendasikan buy untuk komoditas ini selama harga di atas US$ 1.285,90 per ons troi.

Sakti meramal pada perdagangan selanjutnya harga emas akan diperdagangkan di level support antara US$ 1.276,23, US$ 1.272,27, dan US$ 1.263,77 per ons troi. Sementara level resistance antara US$ 1.284,73, US$ 1.289,27, dan US$ 1.297,77 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto