JAKARTA. Harga emas menanjak. Spekulasi India akan meningkatkan permintaan emas selama festival keagamaan di negara itu menjadi salah satu penyebab. Harga emas untuk pengiriman Desember 2012 di Bursa Comex, kemarin (30/10) pukul 17.45 wib, menguat 0,33% menjadi US$ 1.714,40 per ons troi. Namun dalam sebulan, harga emas masih menunjukkan pelemahan sebesar 3,35%. "Impor emas dari India kemungkinan naik. Musim festival diawali Dussehra pada 24 Oktober, dan diakhiri oleh Diwali pada November," ujar Jonathan Barratt, pimpinan Buletin Barratt, media komoditas yang berbasis di Sydney, seperti dikutip Bloomberg.
Pengumuman Bank of Japan (BoJ) meningkatkan stimulus di Negeri Sakura, ikut mengerek harga emas. BoJ menaikkan stimulus sebesar 11 triliun yen, menjadi 66 triliun yen, melalui program pembelian aset untuk menggenjot ekonomi negara. Tetapi kenaikan harga emas diprediksi tidak bertahan lama. Analis Philip Futures, Juni Sutikno, mengatakan, emas masih berpeluang besar untuk terkoreksi. Sentimen negatif dari krisis utang Eropa, yang menekan euro, menggerus daya beli emas sebagai alternatif investasi. Itu lantaran investor lebih condong memilih dollar AS sebagai aset yang lebih aman. Juni menuturkan, permintaan emas dari India yang meningkat, belum mampu mengangkat harga emas secara signifikan. Penyebabnya, nilai rupee masih cenderung melemah terhadap dollar AS. Tren bearish Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy, menambahkan, saat ini emas berada dalam fase konsolidasi. Selama beberapa hari mendatang, emas kembali terkoreksi karena fokus utama para pemodal, hingga kini, masih terpusat ke krisis utang Eropa.