KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mundur karena dolar menguat pada hari Rabu (17/5). Menyusul komentar hawkish dari pejabat The Fed, menimbulkan keraguan atas penurunan suku bunga tahun ini. Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$1.981,39 per ons troi setelah menyentuh level terendah sejak 27 April. Sedangkan, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) turun 0,4% pada US$1.984,90. Penguatan dolar yang sebagian didorong oleh pejabat The Fed "condong ke hawkish secara keseluruhan," telah membebani pasar logam, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Dia mengatakan, default utang AS bisa menjadi bullish untuk emas, tetapi sebagian besar pasar tampaknya tidak setuju. Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy menggarisbawahi tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan plafon utang. Baca Juga: Harga Emas Turun Karena Sikap Fed yang Hawkish Mengangkat Dolar AS Indeks dolar mencapai level tertinggi tujuh minggu, mengikis daya tarik emas batangan, tempat berlindung yang aman. Menggarisbawahi tekad The Fed untuk mengekang inflasi, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Selasa bahwa "terlalu dini untuk berbicara tentang penurunan suku bunga,". Sementara Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan, suku bunga belum pada titik di mana ia dapat bertahan stabil. . Ekonom yang disurvei oleh Reuters melihat suku bunga The Fed stabil tahun ini. Suku bunga tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol.