Harga emas tergerus 2% akibat keperkasaan dollar



NEW YORK. Harga emas ditutup dengan penurunan lebih dari 2% pada transaksi perdagangan tadi malam di New York (12/11). Berdasarkan data Reuters, harga emas di pasar spot turun 2,2% menjadi US$ 1.152,77 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun US$ 10 menjadi US$ 1.159,80 per troy ounce.

Anjloknya harga si kuning terkait dengan keperkasaan si hijau. Selain itu, kombinasi faktor penurunan harga kontrak minyak dan melonjaknya pasar saham AS juga menekan tingkat permintaan emas sebagai safe haven.

Pada Jumat pekan lalu, harga emas sempat reli hingga 3% setelah data tenaga kerja AS tak sesuai ekspektasi pelaku pasar. Data tersebut menekan posisi dollar AS.


"Pasar emas masih tampak sangat rentan. Banyak orang yang lebih ingin melihat data positif ekonomi, pasar saham melaju tinggi, penurunan ETF, dan saya rasa tidak akan ada yang berubah dalam jangka pendek," jelas Simon Weeks, head of precious metals Bank of Nova Scotia.

Tren penurunan harga emas sepertinya masih akan belum berakhir. Analis dan trader yang disurvei Reuters memprediksi harga si kuning dapat jatuh ke level US$ 1.000 per troy ounce pada akhir tahun ini. Ini merupakan level pertama yang tidak pernah terlihat lagi sejak 2009 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie