KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas turun pada Senin (2/5) setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan batas waktu kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa menjadi 9 Juli dan membatalkan ancaman sebelumnya berupa tarif 50% mulai 1 Juni.

Mengutip Reuters, Senin (26/5), harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 3.346,59 per ons troi, pada pukul 03.12 GMT. Harga emas berjangka AS turun 0,6% menjadi US$ 3.345,70 per ons troi.

"Ada semacam kelegaan di pasar setelah jeda tarif di Uni Eropa dan kami melihat emas melemah," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan Capital.com.

Bukti Berikan Layanan Terbaik, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11.000 Menjadi Rp 1.919.000 per Gram, Senin (26/5)

Namun, trennya masih positif untuk emas karena tindakan Amerika Serikat, yang juga berdampak pada mereka dan dapat berdampak negatif pada dolar dan aset AS, katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar bank sentral beralih dari dolar ke emas.

Trump pada hari Minggu menarik kembali ancamannya untuk mempercepat tarif 50% pada impor dari Uni Eropa, setuju untuk memperpanjang batas waktu pembicaraan perdagangan hingga 9 Juli setelah kepala badan eksekutif UE mengatakan blok tersebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan yang baik.

Harga emas naik lebih dari 2% ke puncak dua minggu pada hari Jumat, didukung oleh arus masuk safe haven setelah Trump merekomendasikan tarif 50% pada impor Uni Eropa mulai 1 Juni.

Baca Juga: Harga Emas Tergelincir Pasca Trump Meredakan Tensi Perang Dagang dengan Uni Eropa

Trump mengatakan ia sedang mempertimbangkan tarif 25% pada semua iPhone Apple yang dibuat di luar Amerika Serikat.

Sementara itu, indeks dolar jatuh ke level terendah hampir satu bulan terhadap mata uang lainnya. Dolar yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di bidang geopolitik, pasukan Rusia meluncurkan rentetan 367 pesawat nirawak dan rudal ke kota-kota Ukraina semalam, dalam serangan udara terbesar dalam perang sejauh ini, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat.