Harga Emas Terkoreksi Seiring Penguatan Dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mengalami pelemahan setelah mencapai level tertinggi sebelumnya. 

Pelemahan ini dipicu oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Menurut Trading Economics, harga emas berada di level US$ 2.492 per ons troy pada Jumat (23/8) pukul 14.18 WIB. Selama sepekan, harga emas terkoreksi sebesar 0,58%.


Research and Development ICDX, Darren Al Taqy Megantoro, menjelaskan bahwa dolar AS mengalami rebound menjelang pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam acara The Jackson Hole Economic Symposium.

Selain itu, penguatan dolar didorong oleh data ekonomi AS terbaru, yang menunjukkan bahwa angka klaim pengangguran meningkat sesuai dengan ekspektasi, yaitu di level 232.000. 

Baca Juga: Harga Naik, Investasi Emas di Bank Melesat

Di sisi lain, Flash Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) AS turun sebesar 1,6 menjadi 49,6, sedangkan Flash Services PMI AS naik sebesar 0,2 menjadi 55,2.

"Saat ini, para investor sedang mencermati sinyal-sinyal mengenai kebijakan suku bunga the Fed di masa depan berdasarkan beberapa pernyataan anggota Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis kemarin," tulisnya dalam riset, Jumat (23/8).

Darren mencatat bahwa rebound dolar menunjukkan bahwa para pelaku pasar perlu menyesuaikan posisi mereka sambil menunggu kepastian lebih lanjut mengenai sikap The Fed. 

Di tengah ketidakpastian pasar dan rebound dolar AS, para investor melakukan aksi ambil untung setelah harga emas mencapai level tertinggi sepanjang masa pada periode perdagangan sebelumnya.

"Kondisi ini menjadi sentimen negatif yang menyebabkan harga emas kembali melemah," tambahnya.

Baca Juga: Harga Emas Meredup Sejenak, Pasar Berkonsolidasi Menanti Risalah Pertemuan The Fed

Di sisi lain, delegasi dari AS, Mesir, dan Israel telah memulai pertemuan untuk menyelesaikan perbedaan terkait proposal gencatan senjata dalam konflik di Gaza. 

Perbedaan pendapat terjadi karena Israel ingin tetap menempatkan pasukannya di wilayah Gaza, sementara Mesir dan Hamas menginginkan penarikan pasukan Israel dari Koridor Philadelpia, yang merupakan zona penyangga antara Gaza dan Mesir.

Israel menyatakan bahwa Hamas telah menggunakan area tersebut untuk menyelundupkan senjata ke Gaza. Namun, Mesir membantah klaim tersebut dengan menyatakan bahwa rute penyelundupan sudah ditutup.

"Saat ini, situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah cenderung belum stabil meskipun upaya-upaya global terus dilakukan untuk mewujudkan perdamaian dan menghindari konflik yang semakin meluas," terang Darren.

Saat ini, harga emas menurun dengan support berada di area US$ 2.475, sementara resistance terdekat berada di area US$ 2.495. Support terjauh berada di area US$ 2.460 hingga US$ 2.450, dan resistance terjauh berada di area US$ 2.510 hingga US$ 2.520.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .