Harga emas terkoreksi tapi berpeluang naik lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas pada perdagangan Rabu (19/6) memudar, setelah ada kepastian bakal ada pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menegosiasikan lagi sengketa tarif perdagangan.

Rabu (19/6) hingga pukul 18.19 WIB, harga emas untuk pengiriman Juli 2019 di Commodity Exchange tercatat US$ 1.343,42 per ons troi, melemah 0,24% jika dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya pada level US$ 1.346,61 per ons troi.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan, setelah muncul lagi harapan adanya resolusi perdagangan AS-China serta pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dovish, harga emas terkoreksi dan meningkatkan minat aset berisiko. “Peningkatan hubungan perdagangan antara AS dan China menekuk daya tarik emas,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).


Setelah sempat simpang siur sejak minggu lalu, China akhirnya bersedia memenuhi ajakan Presiden AS Donald Trump untuk melakukan negosiasi dagang di sela acara KTT G20. Pemerintah China mengonfirmasi siap melakukan pertemuan dengan AS untuk membahas sengketa tarif dagang di Osaka pada akhir bulan ini.

Kabar tersebut tak pelak memicu euforia pelaku pasar yang berharap pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping mampu meredakan ketegangan hubungan dagang dua negara yang terus memuncak dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan.

Hidupnya optimisme pelaku pasar terhadap pertemuan AS-China setidaknya sedikit meredakan ketegangan selama ini. Kata Sakti, ini kembali memacu minat risiko di kalangan investor, sehingga akan mengurangi minat investor terhadap logam mulia sebagai aset safe haven hingga saat ini.

Di sisi lain, kata Sakti, harga emas berpotensi bergerak naik seiring dengan komentar Trump yang menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga AS. Namun, para ekonom tidak melihat The Fed akan menggunting bunga pada bulan ini.

Namun yang menjadi perhatian adalah sinyal berapa kali The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini. Bila sinyal ini muncul, bisa menjadi tenaga bagi emas untuk bergerak naik.

Sakti menilai, secara analisa teknikal grafik harian indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi yang mengecil menunjukkan arah harga turun. Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area 67 yang menunjukkan arah harga naik.

Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area 72 yang menunjukkan arah harga berpotensi naik. “Secara umum emas berpotensi untuk kembali lanjutkan gain pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti.

Makanya Sakti merekomendasikan trading untuk emas adalah buy selama harga di atas US$ 1.346,00 per ons troi. Adapun perkiraan level support harian antara US$ 1.338,07, US$ 1.330,08, dan US$ 1.313,88. Sementara level resistance harian antara US$ 1.354,27, US$ 1.362,48, dan US$ 1.378,68 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat