KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia terkoreksi setelah kemarin mencatat harga tertinggi. Kamis (18/7) pukul 20.53 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange turun 0,37% ke ke ke US$ 1.418 per ons troi ketimbang harga penutupan hari sebelumnya pada US$ 1.423,30 per ons troi. Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, penguatan harga emas disokong berbagai sentimen, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberikan tekanan terkait penerapan tarif baru terhadap China sebesar US$ 325 miliar. Selain itu, pelemahan dollar AS jelang rapat Bank Sentral AS Federal Reserve akhir bulan ini turut menjadi sentimen positif bagi harga emas. "Yang terbaru, komentar Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) yang menyatakan bahwa dollar AS sudah overvalued mendorong penguatan pada harga emas spor (XAUUSD)," kata Suluh kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Meski begitu, beberapa faktor global juga turut berpeluang memberikan harga emas ke depan, seperti membaiknya data ekonomi AS. Selain itu, yield atau imbal hasil surat utang di Negeri Paman Sam juga berpotensi meredupkan kemungkinan untuk The Fed memangkas suku bunga acuannya. Ditambah lagi, kondisi ketegangan antara AS dengan Iran yang mulai mereda juga berpotensi membuat harga emas naik terbatas. "Kesimpulannya, harga emas masih berpotensi naik, meskipun kalau lihat harga saat ini emas sedang membuat tangga turun dari level tertingginya," jelasnya.