Harga emas terseret penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas turun pada perdagangan hari ini karena terbebani oleh kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS, karena investor menilai kemungkinan respons Federal Reserve terhadap inflasi yang lebih tinggi jelang pertemuan kebijakan penting di pekan depan.

Selasa (26/10) pukul 10.45 WIB, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 1.803,51 per ons troi. Serupa, harga berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 turun 0,1% ke US$ 1.805,30 per ons troi.

Pada hari Senin, harga emas naik hampir 1% ke level tertinggi US$ 1.809,66, hanya sekitar US$ 4 lebih rendah dari level tertinggi lebih dari satu bulan yang terjadi di minggu lalu.


Namun, dolar AS yang naik 0,1% pada hari ini, pulih dari koreksi yang menyeretnya ke posisi terendah dalam hampir 1 bulan selama sesi sebelumnya, melemahkan daya tarik emas bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun juga sedikit lebih tinggi, setelah ada di posisi 1,6369%. Ini meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga.

Baca Juga: Kenaikan harga emas tertahan potensi kenaikan suku bunga

"Emas harus tetap didukung relatif baik di lingkungan inflasi saat ini sampai kita mendapatkan poros hawkish yang pasti dari The Fed," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Tetapi jika inflasi merajalela di luar kendali, The Fed dapat menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan, dan itu akan mendinginkan sentimen di pasar emas," tambah Innes, memperingatkan bahwa The Fed juga harus menghadapi kekhawatiran atas pertumbuhan yang lebih lemah, yang bisa juga membuat mereka enggan untuk agresif mengencangkan.

Investor sekarang fokus pada pertemuan kebijakan Bank of Japan dan European Central Bank (ECB) pada hari Kamis (28/10) diikuti oleh pertemuan kebijakan The Fed dan Bank of England pada pekan depan.

Sementara itu, data PDB AS untuk kuartal ketiga yang akan dirilis pada hari yang sama juga ada di radar investor.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak membayar bunga.

Selanjutnya: Intip rekomendasi saham Ace Hardware (ACES) dari Panin Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari