JAKARTA. Harga emas bergerak cukup volatil di akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat siang (21/12), emas sempat jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir menjadi US$ 1.635,80 per ons troi, setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal-III tumbuh sebesar 3,1%. Ini menjadi peredam ekspektasi bahwa The Fed akan memperbesar stimulus moneter. Namun, pada perdagangan sore pukul 16.00 WIB, harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kembali menguat 0,29% menjadi US$ 1.650,70 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas masih mengalami koreksi sekitar 2,72%. Pelemahan harga komoditas, termasuk emas, disinyalir akibat negosiasi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dengan Kongres AS yang tersendat. Padahal Obama pernah memberi target, sebelum Natal kesepakatan negosiasi untuk menghindari jurang fiskal (fiscal cliff) di 2013 sudah bisa diambil.
Harga emas tertekan di akhir tahun
JAKARTA. Harga emas bergerak cukup volatil di akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat siang (21/12), emas sempat jatuh ke level terendah dalam enam bulan terakhir menjadi US$ 1.635,80 per ons troi, setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal-III tumbuh sebesar 3,1%. Ini menjadi peredam ekspektasi bahwa The Fed akan memperbesar stimulus moneter. Namun, pada perdagangan sore pukul 16.00 WIB, harga emas untuk kontrak pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, kembali menguat 0,29% menjadi US$ 1.650,70 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas masih mengalami koreksi sekitar 2,72%. Pelemahan harga komoditas, termasuk emas, disinyalir akibat negosiasi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dengan Kongres AS yang tersendat. Padahal Obama pernah memberi target, sebelum Natal kesepakatan negosiasi untuk menghindari jurang fiskal (fiscal cliff) di 2013 sudah bisa diambil.