SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia ditransaksikan di bawah level US$ 1.300 per troy ounce hari ini (16/7). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.24 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,4% menjadi US$ 1.299,05 per troy ounce. Kemarin, harga kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.292,26 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 19 Juni lalu. Pergerakan negatif harga emas disinyalir terkait dengan outlook kenaikan suku bunga pinjaman AS sehingga memperkuat posisi dollar. Hasilnya, tingkat permintaan emas sebagai alat investasi alternatif semakin menurun. "Data ekonomi AS yang positif turut mengerek performa dollar. Sebaliknya, kondisi tersebut menekan harga emas. Sementara itu, kondisi ketegangan geopolitik masih akan terus menyokong emas," papar Zhu Runyu, analis CITICS Futures Co. Sekadar tambahan informasi, kemarin, pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan. Langkah itu tetap akan dilakukan meski Yellen mengatakan proses pemulihan ekonomi AS belum selesai dan bank sentral harus terus menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan kembali pasar tenaga kerja. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga emas tertekan di bawah US$ 1.300
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia ditransaksikan di bawah level US$ 1.300 per troy ounce hari ini (16/7). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.24 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,4% menjadi US$ 1.299,05 per troy ounce. Kemarin, harga kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.292,26 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 19 Juni lalu. Pergerakan negatif harga emas disinyalir terkait dengan outlook kenaikan suku bunga pinjaman AS sehingga memperkuat posisi dollar. Hasilnya, tingkat permintaan emas sebagai alat investasi alternatif semakin menurun. "Data ekonomi AS yang positif turut mengerek performa dollar. Sebaliknya, kondisi tersebut menekan harga emas. Sementara itu, kondisi ketegangan geopolitik masih akan terus menyokong emas," papar Zhu Runyu, analis CITICS Futures Co. Sekadar tambahan informasi, kemarin, pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan. Langkah itu tetap akan dilakukan meski Yellen mengatakan proses pemulihan ekonomi AS belum selesai dan bank sentral harus terus menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan kembali pasar tenaga kerja. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News