Harga Emas Tertekan Penghentian Pembelian dari China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali merosot ke zona US$ 2.496 per ons troi pada Senin (9/9). Koreksi emas terjadi pasca People's Bank of China (PBOC) kembali menunda pembelian emasnya pada bulan Agustus lalu.

Research and Development ICDX Darren Al Taqy Megantoro mengatakan, isu terkait keseimbangan pasokan dan permintaan emas di China kembali menciptakan fluktuasi dalam harga emas di pasar. PBOC absen membeli emas sebagai cadangan devisanya.

"Keputusan penghentian pembelian emas ini telah berlangsung selama empat bulan terakhir, membuat cadangan emas China tidak berubah berdasarkan data resmi yang dirilis pada hari Sabtu (7/9)," tulisnya dalam riset, Senin (9/9).


Sebelum menghentikan pembeliannya, PBOC merupakan pembeli tunggal emas terbesar di dunia pada tahun 2023, pasca melakukan pembelian emas selama delapan belas bulan berturut-turut. Keputusan PBOC untuk menghentikan pembelian emasnya telah membuat permintaan investor dari China terhadap emas melemah selama sejak bulan Mei lalu.

Baca Juga: Volatilitas Harga Emas Diprediksi Meningkat, Ini Penyebabnya

"Saat ini, meskipun PBOC telah membuat kebijakan untuk mengeluarkan kuota impor emas bagi beberapa bank di China pada bulan Agustus kemarin, permintaan terhadap emas dari sektor ritel masih cenderung lesu akibat harga yang tinggi dan sentimen konsumen yang lemah," paparnya.

Selain itu, pasar tenaga kerja AS menunjukkan peningkatan pada bulan Agustus, meskipun cenderung tidak signifikan. Data terkini menunjukkan bahwa penurunan pada tingkat pengangguran dan peningkatan pada perubahan ketenagakerjaan swasta non-pertanian masih berada di bawah ekspektasi.

Data ketenagakerjaan AS itu menunjukkan tingkat pengangguran untuk bulan Agustus lalu turun dan berada di level 4,2% dari bulan Juli sebesar 4,3%.. Kemudian, data perubahan ketenagakerjaan swasta non-pertanian menunjukkan peningkatan sebesar 142 ribu pekerjaan, meningkat dari bulan Juli, yang setelah direvisi menunjukkan bahwa perubahan jumlah lapangan kerja meningkat sebesar 89 ribu.

Baca Juga: Harga Emas Melemah, Pasar Menunggu Isyarat Suku Bunga The Fed

Sementara itu, pendapatan rata-rata per jam naik dan berada di level 0,4%, setelah sebelumnya berada di level 0,2% pada bulan Juli. Sehingga diharapkan mampu mendorong tingkat belanja konsumen dan mencegah ekonomi AS memasuki jurang resesi untuk saat ini.

Dengan hasil itu, pandangan pasar terhadap pemangkasan suku bunga cenderung mengarah pada level yang lebih kecil. Ini mengingat pasar tenaga kerja masih mengalami peningkatan meskipun dengan kecepatan yang relatif lambat.

Darren memperkirakan, harga emas menurun dengan support saat ini beralih ke area US$ 2.485 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.520. Support terjauhnya berada di area US$ 2.470 hingga ke area US$ 2.455, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.525 hingga ke area US$ 2.530.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati