KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun dalam beberapa hari terakhir. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan data ekonomi AS yang solid telah menekan harga emas ke level di bawah US$ 2.000 per troi ons. Analis Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama mengamati, penurunan harga emas selama dua pekan terakhir akibat menguatnya indeks dolar AS (DXY) setelah rilisnya data inflasi yang masih panas. Selain itu, data ekonomi AS yang masih kuat meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS. Dari periode 8 Mei 2023 sampai 18 Mei 2023, emas sudah melemah sebesar 3,15%. Hal ini tidak terlepas dari penguatan indeks dolar AS sekitar 2,11% dalam periode yang sama.
Pada perdagangan Kamis (18/5) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.958,06 per troi ons atau telah anjlok 1,19% dibanding hari sebelumnya. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 21 Maret 2023 atau hampir dua bulan terakhir.
Baca Juga: Turun Tiga Hari Beruntun, Harga Emas Kembali Naik pada Jumat (19/5) Pekan lalu, indeks harga konsumen (IHK) AS secara tahunan bergerak dengan kecepatan di bawah 5% untuk pertama kalinya dalam dua tahun telah menjadi fokus. Laporan IHK Amerika Serikat pada bulan April 2023 sebesar 4.9% secara tahunan, penurunan yang tidak signifikan dibandingkan laporan bulan sebelumnya di level 5%. Data terpisah menunjukkan indeks harga produsen (PPI) AS secara bulanan naik 0,2% di bulan April. Data untuk bulan Maret direvisi menjadi -0,4% dari -0,5% pada laporan sebelumnya. Revandra menjelaskan, data inflasi yang dinilai masih tinggi dan jauh dari target 2% The Fed telah memicu pembuat kebijakan berada di sisi
hawkish terkait peningkatan suku bunga. Emas umumnya dicari sebagai aset aman di tengah inflasi. Tetapi suku bunga yang tinggi menumpulkan daya tarik emas yang tidak menawarkan bunga. “Beragam data ekonomi AS yang dirilis positif memperpanjang kenaikan indeks dolar AS dan menekan harga emas,” ungkap Revandra kepada Kontan.co.id, Jumat (19/5).
Baca Juga: Harga Emas Naik Hari Ini, Tapi Menuju Penurunan Mingguan Terbesar Dalam 3,5 Pekan Penjualan ritel AS melonjak 0,4% setelah terpukul -0,7% pada bulan sebelumnya, walaupun melesat dari ekspektasi peningkatan 0,8%. Sektor ketenagakerjaan menunjukkan sinyal kuat dengan laporan klaim pengangguran AS pekan ini yang lebih rendah dari pekan sebelumnya menjadi sebesar 242.000 dari 264.000 laporan pekan lalu. Dari sektor perumahan, National Association of Home Builders merilis NAHB Housing Market Index naik 5 poin dari bulan sebelumnya menjadi ke level 50. Kenaikan kelima bulan berturut-turut tersebut mengangkat angka indeks ke titik 50 untuk pertama kali sejak Juli 2022. Revandra melihat isu terkait potensi gagal bayar utang AS turut memperdalam ketidakpastian ekonomi global. Ini menambah kekhawatiran baru, sehingga turut menjadi fokus pelaku pasar yang bisa mempengaruhi harga emas. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen menyampaikan peringatan bahwa Departemen Keuangan kemungkinan tidak mampu membayar tagihan pemerintah paling cepat pada 1 Juni 2023. Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden dan parlemen mengalami kebuntuan pada pembicaraan mengenai peningkatan batas utang AS sebesar US$31,4 triliun pada pekan lalu.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 19 Mei 2023, Cek Daftarnya di Sini Namun keduanya setuju untuk pembicaraan lebih lanjut. Yellen menyebut diskusi atas peningkatan plafon utang AS lebih sulit dari sebelumnya dan berharap solusi dapat ditemukan untuk mencegah gagal bayar AS.
“Emas sebagai aset
safe-haven cenderung dilirik selama masa ketidakpastian situasi ekonomi global. Namun, keputusan tetap berada di tangan investor dengan mencermati berbagai sentimen yang bakal mempengaruhi harga emas ke depan,” ujar Revandra. Emas kembali naik pada perdagangan hari ini. Mengutip
Bloomberg, pada Jumat (19/5) pukul 17.38 WIB, harga emas spot naik 0,32% menjadi US$ 1.963,83 per troi ons, secara harian. Revandra memproyeksikan level
resistance harga emas akan berada di US$ 2.090 per troi ons–US$ 2.140 per troi ons pada semester I-2023. Tetapi jika bertemu dengan katalis negatif, maka harga emas berpotensi menuju level
support sekitar US$ 1.800 per troi ons–US$ 1.750 per troi ons. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati