Harga emas terus menanjak mengikuti ketidakjelasan hubungan AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus menanjak seiring panasnya hubungan Amerika Serikat dengan China. Mengutip Bloomberg pada Jumat (29/11) pukul 14.10 WIB, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari 2020 bertengger di level US$ 1.464 per ons troi.

Harga emas Commodity Exchange ini naik 0,22%.

Baca Juga: Harga emas menuju penurunan bulanan terbesar dalam tiga tahun terakhir


Sementara di pasar spot, harga emas berada di US$ 1.457,77 per ons troi. Harga emas ini naik 0,10% dari US$ 1.456,27 per ons troi pada perdagangan kemarin.

"Masih ada tekanan besar pada hara emas. Penting agar harga emas bertahan di atas US$ 1.450. Jika kenaikan pasar saham berlanjut, harga emas akan makin tertekan," kata Eugen Weinberg, analis Commerzbank kepada Reuters.

Dia menambahkan bahwa legislasi AS terhadap Hong Kong tidak terlalu mengangkat harga emas. "Peluang kesepakatan fase satu yang sudah tipis pun tidak meningkat," imbuh Wienberg.

Harga emas sudah turun lebih dari 6% dari level tertinggi September lalu. Bulan ini, harga emas bisa jadi mencetak penurunan bulanan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 3,81% sejak awal November.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini tetap di Rp 744.000

John Sharma, ekonom National Australia Bank mengatakan, kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global telah mereda tapi tidak hilang. "Harga emas akan tetap kuat meski kesepakatan awal tercapai karena masih ada sejumlah masalah kompleks yang perlu diselesaikan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi