Harga emas terus turun, analis sarankan koleksi emas Antam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan sejak kuartal II 2018. Penurunan ini dianggap sebagai momen baik untuk melakukan aksi membeli emas Antam. Mengutip dari logammulis.com pada Senin(14/1) pukul 14:00 WIB, harga emas Antam berada di level Rp 660.000 per gram.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyatakan proyeksi dan prospek emas Antam masih cukup bagus. “Kita harus melihat jangka menengah dan jangka panjangnya. Emas Antam harus dikoleksi sekarang,” ujar Ibrahim saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (14/1).

Ibrahim melihat dalam jangka panjang, harga emas akan naik seiring perkembangan politik dan ekonomi global. “Turunnya harga emas Antam dipengaruhi oleh sentimen eksternal yakni perundingan politik antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait perang dagang, lalu pemilihan suara Brexit untuk keluar dengan syarat dari Uni Eropa. Keadaan politik yang gamang tersebut, membuat rupiah cenderung menguat dan menurunkan harga emas Antam,” jelasnya.


Pada kuartal I 2019, rupiah berpeluang mengguat dan harga emas turun. Keadaan tersebut bisa berubah pada kuartal II 2019. Dollar AS diperkirakan akan balik menguat dan rupiah akan melemah kembali, sementara harga emas Antam akan naik.

Sentimen yang ada pada kuartal II 2019 tersebut juga masih dipengaruhi oleh kelanjutan perang dagang antara Cina dan AS jika tidak menemukan jalan tengah penetapan tarif bea impor pada Maret 2019, serta pengadaan kembali voting Inggris untuk keluar secara bersyarat dari Uni Eropa, jika esok menemui kegagalan.

Pada kuartal I 2019 atau dalam jangka panjang, Ibrahim melihat harga emas universal akan berada di level US$ 1.266 dan rupiah bisa berada di Rp 13.800-an sebagai titik terendah.

Sementara dari sisi teknikal, posisi bollinger dan moving average berada di atas bollinger tengah. Indikator stochastic negatif, sedangkan MACD 60% negatif. Lalu, indikator RSI 60% positif menunjukan posisi buy. “Indikatornya terlihat dari bollinger dan RSI,” jelasnya.

Untuk harga emas pada Selasa (15/1), Ibrahim memprediksi akan bergerak di kisaran US$ 1.286,80 - US$1.293,40. Untuk sepekan, harga emas ditaksir berada di area US$ 1.282,60 - US$ 1.297,15 per ons troi.

Analis Monex Investindo Future Faisyal turut menjelaskan jika keadaan eksternal masih akan mendominasi pergerakan harga emas. Pada pasar perdagangan besok, harga emas universal masih akan terkunci di angka US$ 1.300 karena pasar modal saat ini masih berekspetasi jika Bank Sentral Amerika akan mengurangi kenaikan suku bunga. “Selain itu juga adanya kekhawatiran mengenai perang dagang,” lanjut Faisyal.

Senada dengan Ibrahim, Faisyal juga berkata jika emas adalah instrumen investasi favorit pasar di tengah ketidakpastian ekonomi global. “Emas itu sifatnya safe haven, makanya menguntungkan,” jelasnya.

Secara teknikal Faisyal berkata, untuk perdagangan pada Selasa (15/1) besok, emas masih berada di atas MA50, MA100, dan MA200. Indikator MACD berada di 14.036. Adapun RSI berada di 67,23 dan stochasticnya berada di 55,27.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli