KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih tetap kinclong. Berdasarkan data Bloomberg, pada Rabu (7/8) pukul 9.00 WIB, harga emas spot berada di posisi US$ 1.485,42 per ons troi, naik 0,75%% dari pembukaan. Sementara, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange kembali menyentuh level tertinggi di US$ 1.491,40 per ons troi. Harga emas ini naik 0,48% ketimbang harga kemarin pada US$ 1.484,20 per ons troi. Harga emas berjangka ini melonjak dalam empat hari perdagangan berturut-turut sejak Jumat pekan lalu. Dalam empat hari, harga emas telah menguat 4,12%.
Baca Juga: Harga emas naik lagi ke level tertinggi baru 2019 "Ada banyak ketidakpastian dalam hal pertumbuhan ekonomi, terutama terkait perang dagang Amerika Serikat dan China. Mengingat kenaikan volatilitas di AS dan pasar global, emas mendapatkan penopang," kata Jeff Klearman, portfolio manager GraniteShares kepada Reuters. Kekacauan pasar global sedikit mereda setelah China menstabilkan mata uang yuan setelah melemah ke 7 per dolar AS. Stabilisasi ini dilakukan setelah AS menyebut China sebagai manipulator mata uang. Bank sentral China menyebut keputusan AS ini sangat merusak ketertiban keuangan internasional dan menyebabkan kekacauan di pasar keuangan. Goldman Sachs mengatakan tidak lagi berharap AS dan China menyetujui gencatan senjata sebelum pemilihan presiden AS pada November 2020 mendatang. Baca Juga: Permintaan Emas oleh Bank-Bank Sentral Dunia, Tertinggi Sejak 19 Tahun Terakhir "Banyak pengamat pasar sekarang memperhitungkan perang dagang bergerak ke level selanjutnya ini akan memicu Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lagi segera," kata Jim Wyckoff, analis senior KitcoMetals dalam catatan. Wyckoff menambahkan, pidato pejabat The Fed dalam beberapa hari ke depan akan menjadi sorotan pasar.