Harga Emas Tetap Mengkilap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas dunia terus menunjukkan tajinya. Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed hingga tensi geopolitik di Timur Tengah menjadi penyokong harga emas.

Berdasarkan data Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.680 per ons troi pada Rabu (16/10) pukul 19.14 WIB. Dalam 24 jam terakhir, harga emas naik 0,72% sehingga mengakumulasi penguatan 2,75% dalam sepekan terakhir.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pada pekan ini kemungkinan harga emas akan tembus di US$ 2.712 per ons troi. Menurutnya, salah satu penggerak emas dunia dari spekulasi tentang penurunan suku bunga the Fed.


Menilik Fedwatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada November dan Desember berada di atas 80%. Kemungkinan pemangkasan pada November berada di 94,8% dan pada Desember di 89,8%.

Baca Juga: Harga Emas Hanya Sekitar US$ 10 dari Rekor Tertinggi, Rabu (16/10)

Sentimen lainnya, inflasi Inggris yang relatif stabil dan cenderung mengalami penurunan. "Sehingga ada indikasi Bank of England (BoE), akan menurunkan suku bunga 50-60bps pada Oktober ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/10).

Lalu, tensi geopolitik yang masih memanas turut mendongkrak harga emas. Ibrahim menyebut, ada kemungkinan Lebanon akan memperluas serangan terhadap Israel, begitu pula sebaliknya.

"Meski belum ada indikasi Israel akan melakukan penyerangan terhadap ladang minyak Iran, tetapi senjata-senjata yang dikeluarkan oleh Hizbullah berasal dari Iran dan mengenai sasaran di Israel," sambungnya.

Baca Juga: Harga Emas Spot Terus Menguat Rabu (16/10), Saham dan Imbal Hasil Obligasi Melemah

Selanjutnya, masih adanya permasalahan pada perekonomian China. Menurut Ibrahim, pasca pemerintah China menggelontorkan stimulus ekonomi telah terjadi disinflasi yang mengindikasikan perekonomian di Negara Tirai Bambu Itu terus mengalami permasalahan.

Di sisi lain, pemerintah China juga sedang melakukan lelang obligasi senilai 6 triliun yuan. "Ini membantu investor kembali menuju emas dunia," sebutnya.

Karenanya, Ibrahim mempertahankan target harga emas di US$ 2.750 per ons troi.

Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,33%, Silakan Anda Cermati (16 Oktober 2024)

Research and Development ICDX Jonathan Octavianus sepakat bahwa pendorong harga emas dari tensi geopolitik dan ekspekatasi pemangkasan suku bunga the Fed. Terlebih, Beberapa pejabat Federal Reserve, mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut diantisipasi jika data ekonomi sesuai dengan ekspektasi.

"Fokus pasar selanjutnya menunggu menunggu data penjualan ritel, produksi industri, dan klaim pengangguran AS untuk mendapatkan gambaran mengenai penurunan suku bunga Federal Reserve di masa depan," terangnya.

Jonathan berpandangan, secara teknis support emas saat ini beralih ke area US$ 2.630 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.685. Support terjauhnya berada di area US$ 2.580 hingga ke area US$ 2.540, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.720 hingga ke area US$ 2.755.

Selanjutnya: Harga Minyak Menguat 0,2%, Tersengat Ketidakpastian Timur Tengah yang Terus Berlanjut

Menarik Dibaca: 6 Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Berbarengan dengan Pepaya, Ada Efek Buruknya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati