KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas di pasar dunia dalam tren naik. Di tengah harga emas yang naik, apakah saham PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) juga layak dikoleksi? Simak rekomendasi analis untuk saham ANTM berikut ini. Harga emas naik tipis pada pertengahan pekan ini. Rabu (18/8) pukul 7.10 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.786,31 per ons troi, menguat dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.786,19 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange menguat ke US$ 1.788,20 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.787,80 per ons troi.
Analis prediksi Antam akan mencatatkan kinerja yang baik di semester I/2021. Diperkirakan kinerja Antam akan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. Analis Kiwoom Sekuritas Ike Widiawati menilai penjualan emas Antam di semester I/2021 akan mampu tumbuh 69% menjadi 13.341 kg. Selain itu kinerja produksi bijih nikel juga diperkirakan akan meningkat menjadi 5,34 juta wet metric ton (wmt), menurutnya angka ini akan meningkat signifikan dari periode yang sama tahun lalu. Senada, Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu dengan melihat tren kinerja Antam dari tahun 2020 sampai kuartal I/2021, maka di kuartal II/2021, ANTM masih akan tumbuh positif dari volume, terutama untuk segmen bijih nikel dan feronikel. Dengan kondisi perekonomian dunia yang saat ini sedang berusaha bangkit, dan masih berusaha untuk keluar dari gelombang ke-3 Covid-19 di dunia. Harga komoditas emas menurutnya akan dipengaruhi oleh bagaimana The Fed di FOMC mengenai kebijakan
tapering-nya.
Baca Juga: Bisnis digital moncer, simak rekomendasi saham emiten media dari analis berikut “Hal ini tentu akan memengaruhi pergerakan harga emas nantinya. adapun sentimen dari ketidakpastian jadwal
tapering inilah yang diperkirakan menekan harga emas nantinya,” kata Ike kepada Kontan, Senin (16/8). Di semester II/2021, Ike menilai penjualan emas Antam masih akan tinggi, terutama karena masyarakat yang mulai peduli dengan investasi atau menabung uang. Hal tersebut menurutnya menjadi faktor dari permintaan emas batangan yang nampaknya masih dalam tren positif. Dessy menaksir, hingga akhir tahun perkiraan
net profit yang dicatatkan oleh emiten dengan kode saham ANTM berada di angka Rp 2,4 triliun dengan faktor pendorong dari tren penguatan harga nikel global. “Serta pertumbuhan volume dari nickel ore dan FeNi,” katanya. Adapun beberapa sentimen yang akan mendorong kinerja saham ANTM dilihat Ike adalah kesadaran investasi di masyarakat dan semakin berkembangnya teknologi yang memungkinkan manufaktur tersebut membutuhkan permintaan emas yang juga meningkat.
Baca Juga: Sinarmas Sekuritas rekomendasikan beli saham Astra International (ASII) Selain itu, untuk komoditas nikel, menurutnya akan sangat diuntungkan dengan adanya peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan. “Nikel menjadi komponen penting dalam
green energy sehingga permintaan komoditas ini masih akan tetap baik bahkan hingga 5 tahun ke depan,” ujar Ike. Akan tetapi, Dessy memandang faktor yang dapat menahan kinerja saham ANTM datang dari segmen emas dengan pertumbuhan volume serta harga emas global yang masih flat. Ike menilai harga wajar saham ANTM dengan target target EV/EBITDA di 13.5x, di angka Rp 2.750 per saham, dengan rekomendasi beli. Sementara Dessy merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.230 per saham.
Itulah rekomendasi saham ANTM. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ANTM ini menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto