Harga Emas Turun 1,28% Sepekan, Emas Sulit Bersaing Saat Bunga Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat dan mencatat penurunan untuk minggu keempat berturut-turut. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat baru-baru ini meningkatkan prediksi bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Pada Jumat (18/8), harga emas spot turun sedikit menjadi US$ 1.889,31 per ons troi dari harga sebelumnya di US$ 1.889,43 per ons troi. Dalam satu minggu, harga emas spot mengalami penurunan sebesar 1,28% dari US$ 1.913,76 per ons troi pada Jumat (11/8) pekan sebelumnya.

Di sisi lain, harga kontrak emas untuk bulan Desember 2023 di Commodity Exchange menguat sedikit sebesar 0,07% menjadi US$ 1.916,50 per ons troi dalam perdagangan kemarin. Namun, dalam kurun waktu seminggu, harga emas berjangka di AS mengalami penurunan sebesar 1,55%.


Dalam empat minggu terakhir, harga emas spot telah mengalami penurunan total sebesar 3,70%. Pada periode yang sama, harga emas berjangka mengalami penurunan sebesar 4,43%.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 Dalam Sepekan ke Rp 1.057.000 Per Gram

Penurunan harga emas kemarin terbatas oleh pelemahan nilai tukar dolar AS sebesar 0,2%, yang membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

"Emas punya masalah di mana ia bersaing dengan instrumen yang menghasilkan 4%-5%, seperti obligasi, sementara emas tidak menghasilkan apa-apa," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, di Chicago kepada Reuters

Dia menambahkan bahwa kondisi tersebut menyebabkan emas bukan menjadi kelas aset yang ideal. 

"Emas mungkin terus berjuang untuk menarik permintaan dari investor sampai ada sesuatu yang rusak, baik melalui kredit, dolar yang lebih lemah, atau kepercayaan FOMC telah mengalihkan fokusnya ke pemotongan suku bunga," kata kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini (19/8) di Pegadaian Stagnan, UBS Turun

Berdasarkan perkiraan Fedwatch CME, para trader meyakini bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,5% hingga tahun 2024. Sentimen pasar untuk minggu depan akan dipengaruhi oleh panduan yang diberikan dalam pertemuan KTT Jackson Hole.

Di China, permintaan akan emas fisik meningkat secara signifikan hingga mencapai level tertinggi sejak Desember 2016. Hal ini terjadi karena kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi mendorong permintaan akan tempat berlindung (safe-haven) baru.

"Kami masih mengharapkan disinflasi dan peningkatan pengangguran untuk membawa pelonggaran kebijakan yang akan mendukung emas," kata ahli strategi di Macquarie. Dia menambahkan ada support harga emas signifikan di sekitar US$ 1.840 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati