KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun jelang akhir pekan setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan perbaikan. Harga emas spot melemah 0,61% ke US$ 1.925,68 per ons troi pada perdagangan Jumat (1/4). Dalam sepekan, harga emas spot turun 1,66%. Sedangkan harga emas kontrak Juni 2022 di Commodity Exchange turun 1,55% ke US$ 1.923,70 per ons troi pada perdagangan terakhir pekan ini. Dalam sepekan, harga emas berjangka melorot 1,84%.
Baca Juga: Harga Emas Spot Turun 1% Gara-Gara Data Pekerjaan AS yang Solid Harga emas turun pada hari Jumat dan secara total dalam sepekan setelah data pekerjaan AS yang kuat mendorong dolar lebih tinggi dan memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve akan secara agresif menaikkan suku bunga. Data pekerjaan AS menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah baru dua tahun di 3,6% dan upah kembali meningkat. Data terbaru ini memposisikan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Mei. Data tersebut mendorong kenaikan dalam benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun AS dan dolar, membuat emas kurang menarik bagi pembeli luar negeri. Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities mengatakan, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga mendorong emas lebih rendah. Namun, dia menambahkan bahwa, kebijakan (Fed) masih panjang untuk menjadi netral... dan emas akan terus cukup kuat.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Perdagangan Terakhir Pekan Ini Sementara itu, negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang lima minggu antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan bahkan ketika Ukraina bersiap untuk serangan lebih lanjut. "Sementara krisis geopolitik tidak berlangsung selamanya, kami mengharapkan dampak sekunder dari krisis Rusia-Ukraina untuk memberikan tingkat dukungan yang kuat untuk harga emas tahun ini," kata ANZ dalam sebuah catatan. "Dalam waktu dekat kita bisa melihat lingkungan yang lebih ketat dalam kelompok logam mulia, terutama paladium," kata Melek, menyoroti kemungkinan erosi ketersediaan dari sumber-sumber Rusia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati