KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi salah satu komoditas logam yang pergerakan harganya konservatif sepanjang tahun ini. Direktur Operasi dan Produksi PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) Dewa Bagus Sugata mengatakan, semenjak April 2022, harga logam mulia ini memang turun dan sempat
rebound di bulan Juli 2022. Dewa mengatakan, ANTM tetap optimistis terhadap harga emas. Hal ini karena sifat emas yang merupakan instrumen anti inflasi.
”Sehingga kami tetap optimis emas menjadi investasi
safe haven, dan bisa buat investasi jangka menengah,” terang Dewa saat konferensi pers rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (23/8)
Baca Juga: Aneka Tambang Spin Off Usaha Tambang Nikel, Simak Rekomendasi Saham ANTM ANTM pun menyiapkan sejumlah strategi guna menggenjot kinerja segmen emas. Emiten pelat merah ini melakukan efisiensi dalam proses-proses produksi. Saat ini, ANTM sedang melakukan investasi proses modernisasi logam mulia berupa peningkatan kapasitas dari semula 2,5 juta keping menjadi 2,7 juta keping. Di samping itu, ANTM tetap agresif melakukan proses pemasaran. ANTM juga terus mendorong program inisiatif seiring naiknya kesadaran masyarakat akan investasi emas, salah satunya dengan program Brankas. Bisnis usaha Logam Mulia juga melakukan digitalisasi dan diharapkan selesai pada 2023 awal. Dengan digitalisasi ini, pelanggan diharapkan akan lebih mudah melakukan transaksi.
Baca Juga: RUPS Aneka Tambang (ANTM) Setujui Spin Off Sebagian Segmen Usaha Pertambangan Nikel “Kami juga mengusung tema-tema lokal, dimana seri-seri emas terbaru mengusung kearifan lokal bangsa, seperti seri batik,” pungkas Dewa. Untuk tahun ini, emiten dengan nama beken Antam tersebut menargetkan angka produksi bisa mencapai 911 kg. Sementara dari sisi penjualan, emiten anggota Indeks Kompas100 ini mengincar penjualan emas yang optimal sebesar 28.011 kg. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati