KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menguat pada Jumat (15/8/2025), didorong oleh pelemahan dolar, meskipun emas batangan menuju penurunan mingguan karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin (bps).

Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 3.341,90 per ons troi pada pukul 06.53 GMT. Harga emas batangan telah turun 1,5% sepanjang minggu ini.  Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,1% menjadi US$ 3.387,60 per ons troi.

"Emas masih bergulat dengan dampak lonjakan Indeks Harga Produsen (IHP), yang menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh kecenderungan The Fed untuk menurunkan suku bunga tahun ini," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.

HUT KONTAN ke-29, Langganan Business Insight Hanya Rp 76.000 Setahun

Baca Juga: Harga Emas Dunia Menuju Pelemahan Mingguan Jumat (15/8)

Indeks harga produsen (IHP) AS naik 3,3% year-on-year pada bulan Juli, melampaui proyeksi kenaikan 2,5%, menurut data Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis.  Klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari perkiraan, yaitu 224.000, dibandingkan perkiraan 228.000.

Secara terpisah, harga konsumen AS hanya naik tipis pada bulan Juli, memperkuat harapan akan penurunan suku bunga The Fed.

Namun, data IHP tersebut meredam harapan akan siklus pelonggaran yang agresif, sehingga kecil kemungkinan The Fed akan memilih penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan berikutnya.

"Jika lonjakan harga grosir ini berubah menjadi tren yang kemudian berdampak pada peningkatan IHK, ekspektasi penurunan suku bunga AS dapat dikurangi, yang dapat menghambat kinerja emas dari perspektif imbal hasil," kata Waterer.

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Rp 24.000 Jadi Rp 1.909.000 Per Gram, Jumat (15/8)

Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan penurunan suku bunga setengah poin pada bulan September tidak dibenarkan, sehari setelah Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan hal itu mungkin dilakukan.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur di lingkungan suku bunga rendah.

Memberikan sedikit kelonggaran bagi emas, dolar melemah 0,2%, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi geopolitik, investor meremehkan peluang terobosan besar dalam mengakhiri perang di Ukraina dari pertemuan hari Jumat antara Donald Trump dan Vladimir Putin, meskipun ada beberapa tanda kemajuan.