Harga Emas Turun Dipicu oleh Penguatan Dolar AS dan Aksi Ambil Untung



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menghentikan reli empat sesi dan turun pada Senin (2/12), tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat dan aksi ambil untung. Sementara investor menunggu data ekonomi utama AS untuk isyarat tentang prospek kebijakan moneter Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Senin (2/12), harga emas spot turun 0,7% menjadi US$ 2.636,38 per ons troi, pada pukul 02.04 GMT.

Harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi US$ 2.658,80 per ons troi.


Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Senin (2/12/2024) Turun Rp 5.000

"Logam kuning akhir-akhir ini menghadapi aksi ambil untung karena pelaku pasar mengurangi sebagian premi risiko geopolitik, bersamaan dengan menguatnya dolar AS," kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong.

Indeks dolar naik 0,5%, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Data utama AS yang akan dirilis minggu ini mencakup lowongan pekerjaan AS, laporan ketenagakerjaan ADP, dan laporan penggajian. 

Beberapa pejabat Fed akan berpidato minggu ini, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Rabu.

Menurut FedWatch Tool milik CME Group, pasar saat ini melihat peluang 65,4% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.

"Jika Fed menetapkan panggung dengan lebih jelas untuk potensi mempertahankan suku bunga hingga tahun 2025, kita mungkin akan melihat harga emas semakin terbebani," kata Rong.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Senin (2/12/2024) Stagnan

Suku bunga yang lebih tinggi melemahkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga emas merosot lebih dari 3% pada bulan November dan mencatat kinerja bulanan terburuk sejak September 2023 karena prospek tarif yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan datang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Trump pada hari Sabtu menuntut agar negara-negara BRICS berkomitmen untuk tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang akan menggantikan dolar AS atau menghadapi tarif 100%.

Selanjutnya: PPN Naik Jadi 12% Berpeluang Picu Perceraian Hingga Mental Health Gen Z

Menarik Dibaca: Bunga Deposito BCA Tertinggi 3,25% di Bulan Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi