Harga Emas Turun Hampir 3% Sepekan, Pasar Menunggu Data Inflasi PCE AS Malam Nanti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah tipis pada pagi ini setelah kemarin menguat untuk pertama kalinya dalam empat hari. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda inflasi yang terus-menerus, sehingga menurunkan harapan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Jumat (26/4) pukul 7.44 WIB, harga emas spot turun 0,16% ke US$ 2.328,82 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.332,46 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot tercatat turun total 2,64% dari US$ 2.391,93 per ons troi yang merupakan level penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa.

Sedangkan harga emas kontrak Juni 2024 di Commodity Exchange pagi ini melemah 0,05% ke US$ 2.341,30 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka AS ini turun 3% dari US$ 2.413,80 per ons troi pada Jumat (19/4).


Dolar melemah dalam perdagangan yang ketat setelah data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama. Tetapi peningkatan inflasi menunjukkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September. Pelemahan dolar menyebabkan emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Baca Juga: Harga Emas UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat (26/4/2024) Fluktuatif

“Emas diperdagangkan berdasarkan data tambahan yang menunjukkan bahwa The Fed tidak dalam posisi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Imbal hasil Treasury AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan setelah data dirilis.

Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai inflasi. Tetapi kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Setelah kenaikan emas yang sangat dramatis selama beberapa minggu terakhir, emas berada di tengah konsolidasi,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Baca Juga: Wall Street Tertekan oleh Pertumbuhan Ekonomi AS yang Berada di Bawah Ekspektasi

Meger menambahkan, hal ini bisa berubah dalam jangka pendek jika kita melihat gambaran inflasi yang tidak terlalu buruk dan inflasi jauh lebih berkurang.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS bulan Maret akan dirilis pada hari Jumat.

Sementara itu, impor emas bersih konsumen utama Tiongkok melalui Hong Kong melonjak 40% di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati