Harga Emas Turun, Investor Menimbang Ulang Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini. Senin (14/10) pukul 07.23 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.662,50 per ons troi, turun 0,51% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 2.676,30 per ons troi.

Harga emas tergelincir karena pedagang menilai prospek ketidakpastian jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul data ekonomi AS yang bergejolak.

Mengutip Bloomberg, harga emas turun hingga 0,4% pada perdagangan awal pekan ini setelah indeks dolar naik.


Baca Juga: Harga Emas Menguat di Siang Ini (11/10), Data Dukung Pemangkasan Suku Bunga AS

Para pedagang mengurangi ekspektasi laju pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, dengan kombinasi data inflasi yang ketat dan pasar tenaga kerja yang lemah pekan lalu.

Harga emas naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini didukung optimisme pemangkasan suku bunga yang memicu kenaikan baru-baru ini. Pembelian emas besar-besaran oleh bank sentral dan meningkatnya ketegangan geopolitik juga mendukung kenaikan arga emas.

JAKARTA. Harga emas terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini. Senin (14/10) pukul 07.23 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2024 di Commodity Exchange ada di US$ 2.662,50 per ons troi, turun 0,51% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 2.676,30 per ons troi.

Harga emas tergelincir karena pedagang menilai prospek ketidakpastian jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve menyusul data ekonomi AS yang bergejolak.

Mengutip Bloomberg, harga emas turun hingga 0,4% pada perdagangan awal pekan ini setelah indeks dolar naik.

Para pedagang mengurangi ekspektasi laju pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, dengan kombinasi data inflasi yang ketat dan pasar tenaga kerja yang lemah pekan lalu.

Harga emas naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini didukung optimisme pemangkasan suku bunga yang memicu kenaikan baru-baru ini. Pembelian emas besar-besaran oleh bank sentral dan meningkatnya ketegangan geopolitik juga mendukung kenaikan arga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi