KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun melemah pada pagi ini. Sinyal kenaikan suku bunga acuan yang lebih cepat menyebabkan pesona emas menjadi lebih suram. Kamis (6/1) pukul 7.35 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.808,01 per ons troi. Harga emas spot melemah 0,13% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.810,44 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak Februari 2022 di Commodity Exchange berada di US$ 1.808,20 per ons troi. Harga emas berjangka ini melemah 0,92% dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.825,10 per ons troi.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Kamis, 6 Januari 2022 Harga emas tergelincir karena imbal hasil obligasi AS melonjak setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve terakhir menunjukkan bahwa bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk mengekang inflasi. "Pasar emas telah melihat penurunan dari tertinggi baru-baru ini dalam menanggapi risalah Fed. Pasar sudah terbebani oleh ekspektasi Fed yang lebih
hawkish," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada
Reuters. Kenaikan imbal hasil obligasi jelas membebani pasar emas. Namun, dukungan yang mendasari adalah tekanan inflasi yang sedang berlangsung dan kekhawatiran virus membawa sedikit elemen permintaan
safe haven.
Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Pamor Emas Diprediksi Bakal Meredup Tahun Ini Menurut risalah dari pertemuan kebijakan Fed 14-15 Desember, pejabat Fed mengatakan bulan lalu bahwa pasar tenaga kerja AS sangat ketat. The Fed menyebut, mungkin tidak hanya perlu menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan, tetapi juga mengurangi kepemilikan aset dengan cepat. Setelah rilis risalah Fed,
benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke level tertinggi sejak April 2021, sementara dolar memangkas kerugian. Pagi ini,
yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 1,7%, turun tipis dari penutupan perdagangan kemarin pada 1,71%.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi. Tetapi emas batangan sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena emas tidak menawarkan imbal hasil. Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa bitcoin akan mengambil pangsa pasar dari emas pada tahun 2022 karena aset digital menjadi lebih banyak diadopsi.
Baca Juga: Wall Street Tumbang Setelah Rilis Risalah Rapat The Fed yang Lebih Hawkish Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati