Harga Emas Turun Karena Prospek Suku Bunga Tinggi Lebih Lama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Kamis karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS menguat setelah Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Bank sentral AS juga mengindikasikan lebih kecilnya peluang pelonggaran kebijakan moneter hingga tahun 2024.

Kamis (21/9) pukul 15.50 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,24% menjadi U$ 1.924,85 per os troi. Emas berjangka AS turun 1% menjadi US$ 1.948,10 per ons troi.

Emas batangan pada hari Rabu mencapai level tertingginya sejak 1 September sebelum The Fed merevisi proyeksi ekonominya dengan peringatan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.


"Setelah acara FOMC, ada beberapa kegelisahan pasar mengingat prospek suku bunga. Akibatnya, emas masih menemukan beberapa pembeli yang membatasi pergerakan turun, setidaknya untuk saat ini," kata Tim Waterer, chief market analyst KCM Trade kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Kamis 21 September 2023, Cek Daftarnya di Sini

Dia menambahkan, harga emas selanjutnya akan bergantung pada momentum perlambatan yield US Treasury untuk kembali naik signifikan.

Indeks dolar AS naik 0,4% ke level tertinggi sejak 9 Maret. Sementara imbal hasil Treasury dua tahun naik ke level tertinggi dalam 17 tahun setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil. The Fed menyebut kebijakan moneter ketat alias suku bunga tinggi dalam upaya melawan inflasi akan bertahan lama, setidaknya hingga 2026.

Suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan emas menjadi kurang menarik. Pasalnya, emas tidak menawarkan suku bunga bagi pemegangnya.

Baca Juga: Update Harga Emas, Hal Penting Ini Perlu Dipahami Investor Emas

“Komentar tersebut mengisyaratkan suku bunga kemungkinan akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang membuat pasar memperhitungkan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate hingga tahun 2024, yang kami lihat mendorong tekanan ke bawah terhadap harga emas dalam waktu dekat,” kata NAB Commodities Research dalam sebuah catatan.

Yang menjadi perhatian investor hari ini adalah keputusan kebijakan Bank of England mengenai apakah mereka menghentikan kenaikan suku bunga yang berlangsung sejak Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati