Harga emas turun lagi pada awal pekan kedua Desember



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada awal perdagangan hari ini. Senin (7/12) pukul 6.41 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.835,09 per ons troi. 

Harga emas ini melemah 0,2% dari harga penutupan perdagangan pekan lalu US$ 1.838,86 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak pengiriman Februari 2021 di Commodity Exchange melemah tipis 0,08% ke US$ 1.838,50 per ons troi.

Meski turun dalam dua hari perdagangan sejak Jumat lalu, harga emas masih tercatat naik dalam sepekan. Harga emas berjangka kontrak Februari merosot ke US$ 1.780 pada Senin pekan lalu. 


Sedangkan harga emas spot berada di US$ 1.776 di hari yang sama. Dari level tersebut, harga emas naik tiga hari brturut-turut sebelum akhirnya melemah pada Jumat dan hari ini.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini sebesar Rp 960.000 per gram, Minggu (6/12)

"Setelah lonjakan empat hari berturut-turut, harga emas terkena profit taking pada level teknikal US$ 1.850 yang merupakan tantangan terbesar setelah menahan kejatuhan dari level support dalam dua bulan terakhir," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

Harga emas juga turun meski laporan penambahan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) lebih rendah daripada prediksi. "Aksi jual yang terjadi ini menunjukkan para pemburu emas di harga murah cenderung sudah memenuhi minatnya," imbuh Wong.

"Pasa sekarang memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto yang lebih tinggi di tahun 2021, terutama dengan peluncuran vaksin yang akan menimbulkan minat pada aset berisiko," kata Xiao Fu, analis Bank of China International.

Baca Juga: Harga emas melonjak 2,9% dalam sepekan, prospek paket stimulus jadi pendorong

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar dolar AS dan perpaduan kebijakan fiskal dan moneter serta risiko geopolitik menahan kejatuhan harga emas lebih dalam. "Jadi kedua faktor ini berada pada waktu yang bersamaan," imbuh Fu.

Cenderung stabil belakangan, harga emas sudah naik 21% sepanjang tahun ini. Emas menjadi lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar akibat stimulus jumbo. Kamis lalu, bantuan virus corona US$ 908 miliar mendapatkan minat besar pada pembahasan Kongres. 

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) menebar dividen interim, ini jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati