Harga Emas Turun pada Selasa (4/4) Siang,



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Selasa (4/4) siang. Trader komoditas safe haven menilai kemungkinan jalur kebijakan moneter Federal Reserve setelah data menunjukkan kemerosotan aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS) dan pemotongan produksi OPEC+ yang bisa memicu risiko inflasi.

Selasa pukul 11.31 WIB, harga emas spot turun 0,2% pada US$ 1.980,39 per ons troi. Harga emas berjangka AS melemah 0,1% menjadi US$ 1.997,70 per ons troi.

Indeks dolar sedikit lebih tinggi, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang non-dolar.


"Harga emas konsolidasi tanpa adanya katalis segar dan karena pasar memantau tingkat kenaikan harga minyak yang dapat melemparkan bola kurva pada prospek inflasi dan mempersulit keputusan kebijakan moneter," kata ahli strategi OCBC FX Christopher Wong kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 5.000 ke Rp 1.073.000 Per Gram, Selasa (4/4)

Harga minyak stabil dengan perhatian investor beralih ke tren permintaan dan dampak harga yang lebih tinggi pada ekonomi global.

Harga emas turun pada hari Senin (3/4) setelah pemotongan mengejutkan dalam produksi minyak mentah OPEC+ diumumkan pada akhir pekan. Tetapi harga berbalik arah menguat 1% karena dolar tersandung setelah rilis data ekonomi AS yang lemah.

Aktivitas manufaktur AS merosot pada bulan Maret ke level terendah dalam hampir tiga tahun karena pesanan baru anjlok. Analis mengatakan, aktivitas dapat menurun lebih lanjut karena kondisi kredit yang lebih ketat.

Baca Juga: Harga Emas Menguat Dipicu Kekhawatiran Inflasi Akibat Kenaikan Harga Minyak

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pasar melihat peluang 60,1% dari kenaikan suku bunga Fed AS sebesar seperempat poin di bulan Mei. Tetapi kemungkinan penurunan suku bunga akhir tahun ini juga meningkat.

"Selama jangka pendek (kuartal kedua), kami memperkirakan emas akan didukung lebih lanjut oleh skenario di mana inflasi dan suku bunga bisa memuncak," tulis Edward Meir, analis logam di Marex, dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati