Harga Emas Turun Pada Senin (6/11) Karena Dolar AS Pulih Dari Posisi Terendah 7 Pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis pada awal pekan ini setelah menguat dua hari perdagangan hingga akhir pekan lalu. Senin (6/11) pukul 6.30 WIB, harga emas spot melemah 0,19% ke US$ 1.988,77 per ons troi dari akhir pekan lalu US$ 1.992,65 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2023 di Commodity Exchange turun 0,14% ke US$ 1.996,40 per ons troi. Akhir pekan lalu, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ini masih berada di US$ 1.999,20 per ons troi.

Harga emas turun saat indeks dolar pagi ini menguat dari kejatuhan akhir pekan lalu. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini menguat tipis ke 105,1 pada Senin pagi setelah terjun 1,04% pada Jumat lalu.


Indeks dolar bangkit dari posisi paling lemah sejak 14 September atau dalam lebih dari tujuh pekan terakhir.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (6/11) di Pegadaian Stagnan, Cek Updatenya di Sini

"Harga emas batangan perlu sedikit konsolidasi sebelum terus naik karena pandangan jangka panjang masih positif," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money kepada Reuters.

Pekan lalu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga Fed Funds Rate (FFR). Bank sentral AS kesulitan menentukan apakah kondisi keuangan cukup ketat untuk mengendalikan inflasi.

Para pedagang kini memperkirakan 80% peluang jeda The Fed lagi pada bulan Desember, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Baca Juga: IHSG Mulai Pulih dari Kejatuhan, Potensi Window Dressing Masih Terbuka Lebar

Indeks dolar tergelincir 0,7% sebagai responsnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari dua minggu.

De Casa masih melihat zona resistance US$ 2.000 yang kuat karena pemulihan harga yang terlihat pada bulan lalu terlalu cepat. Emas, yang digunakan sebagai lindung nilai terhadap ambiguitas politik dan ekonomi, melewati level penting US$ 2.000 per ons pada minggu lalu karena investor condong ke emas batangan di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati