Harga Emas Turun Sekitar 2%, Terburuk Sejak Februari Karena Posisi Hawkish The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas pada hari Jumat menuju persentase penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari empat bulan. Harga emas, dibebani oleh dolar yang lebih kuat dan komentar hawkish pejabat Federal Reserve.

Jumat (23/6), harga emas spot naik 0,37% menjadi US$1.921,20 per ons troi. Harga emas naik menjelang tutup pasar karena penurunan imbal hasil obligasi AS. Harga emas spot menguat 1,88% dalam sepekan terakhir.

Emas berjangka AS menguat 0,3% ke US$ 1.929,6 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas kontrak Agustus 2023 di Commodity Exchange turun 2,11%.


Indeks dolar naik 0,5% ke puncak satu minggu di 102,90 terhadap mata uang utama dunia. Penguatan dolar AS membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. 

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian, Update Sabtu 24 Juni 2023

Dolar menguat setelah Ketua Fed Jerome Powell, mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam kesaksian kongres minggu ini. Tetapi dia berjanji bank sentral akan melanjutkan kenaikan dengan hati-hati.

"Powell cukup hawkish. Dia lebih menyukai kenaikan suku bunga dan tidak melihat penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Ini memberi sinyal bearish pada logam," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters.

Presiden Bank Fed San Francisco Mary Daly kemarin mengatakan pada bahwa dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini adalah proyeksi yang sangat masuk akal. Suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Baca Juga: Harga Emas Turun Lebih dari 2% Sepekan Dibayangi Kenaikan Suku Bunga

Harga emas jatuh sekitar 2% sepekan. Harga logam mulia pun telah turun lebih dari US$ 150 sejak naik di atas level kunci US$ 2.000 pada awal Mei.

"Nafsu investor kurang meyakinkan pada emas," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.

Cooper menambahkan bahwa penurunan tajam dalam eksposur sejak pertemuan terakhir The Fed tidak serta merta menunjukkan aktivitas short-covering yang akan segera terjadi. Tetapi penurunan harga emas menggarisbawahi pergeseran sentimen saat kita menuju periode musiman yang lebih lambat untuk permintaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati