Harga emas turun tipis, apa ini sinyal untuk jual?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas global diprediksi masih dalam tren menanjak meskipun pada perdagangan Rabu (28/8) harga koreksi tipis. 

Setelah sempat menyentuh level tertinggi pada perdagangan Selasa (27/8) yakni US$ 1.551,80 per ons troi, harga emas untuk kontrak Desember 2019 di Commodity Exchange pada perdagangan Rabu (28/8) pukul 20.38 WIB, tercatat turun 0,04% ke level US$ 1.551,20 per ons troi. 

President Commissioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengungkapkan, hingga saat ini harga emas belum menunjukkan penurunan untuk jangka panjang. Untuk itu, dia masih optimistis dalam waktu dekat harga emas mampu menyentuh level US$ 1.600 per ons troi.

"Naik dan turun harian hanya spekulan dan peran pedagang temporer yang mencari kesempatan dalam koreksi harga," ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (28/8). 

Baca Juga: Harga platinum kembali terangkat oleh permintaan yang meningkat

Ke depan, beberapa sentimen penggerak harga emas yang perlu menjadi perhatian seperti sentimen perang dagang. Menurut Sutopo, perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China masih menjadi sorotan. 

Sentimen lainnya yakni terkait rencana Inggris yang diagendakan keluar dari Uni Eropa di akhir Oktober 2019. Kerumitan antara keluar dengan atau tanpa kesepakatan dari kedua negara tersebut masih menjadi perhatian dan bakal berdampak pada prospek harga emas ke depan.

Ada lagi rencana Bank Sentral Eropa (ECB) yang sebelumnya berencana untuk menelurkan stimulus baru ekonomi, namun saat ini cenderung terlihat enggan untuk menambah stimulus. Faktor lainnya adalah kondisi geopolitik di Timur Tengah yang masih panas.

Baca Juga: Pasar Obligasi Bunyikan Alarm Resesi, Saham Global Ikut Melorot

"Namun, sementara kisaran harga emas masih bergerak di antara US$ 1.500 per ons troi hingga US$ 1.600 per ons troi," kata Sutopo. 

Dari sisi teknikal, Sutopo menjelaskan bahwa harga emas belum menunjukkan indikasi turun meskipun semua indikator cenderung menunjukkan harga sudah overbought. Namun, dia menegaskan bahwa kegelisahan pasar belum bisa diukur dengan alat indikator sementara waktu. Artinya sentimen teknikal saat ini kurang berfungsi di tengah kelabilan pasar global.

Baca Juga: Harga emas Antam hari Ini naik lagi, ini cara hitung untung-rugi yang benar

Meskipun begitu, secara teori dan hukum permintaan dan penawaran, level harga US$ 1.600 per ons troi merupakan angka yang ideal bagi investor untuk menjual emas. Dengan begitu, dengan pergerakan harga saat ini, Sutopo masih merekomendasikan untuk beli dan memungkinkan trading jangka pendek. 

Untuk sebulan ke depan, harga emas diprediksi akan bergerak pada kisaran resistance US$ 1.576 per ons troi dan US$ 1.636 per ons troi. Sedangkan untuk level support berada di kisaran US$ 1.478 per ons troi dan US$ 1.450 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati