KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah tipis di awal pekan ini. Tapi secara mingguan, harga emas masih tercatat naik. Senin (26/4) pukul 7.06 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.776,50 per ons troi. Harga emas ini turun tipis dari US$ 1.777,20 per ons troi di akhir pekan lalu. Dalam sepekan, harga emas masih naik 0,29%. Sejalan, harga emas kontrak Juni 2021 di Commodity Exchange berada di US$ 1.775,10 per ons troi, turun tipis dari posisi akhir pekan lalu pada US$ 1.777,80 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini naik 0,25%.
Harga emas menguat dalam tiga pekan berturut-turut setelah imbal hasil US Tresury merangkak turun. Penurunan yield US Treasury acuan tenor 10 tahun ini menyebabkan minat investasi emas meningkat.
Baca Juga: Stagnan, simak daftar harga emas Antam untuk hari ini (25/4) Pagi ini, yield US Treasury tenor 10 tahun sudah berada di US$ 1,56%. Jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi tertinggi 1,74% pada 31 Maret lalu. "Fokus beralih ke Federal Reserve karena dalam beberapa waktu terakhir kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam data AS. Itu meningkatkan spekulasi bahwa Fed mungkin menandakan niatnya untuk mengurangi langkah-langkah stimulus darurat dalam beberapa bulan mendatang," kata Fawad Razaqzada, analis pasar ThinkMarkets. Pertemuan The Fed berikutnya berakhir pada 28 April. Tidak ada perubahan kebijakan besar yang diharapkan. Tapi investor memperhatikan setiap komentar tentang kemungkinan pengurangan pelonggaran moneter di masa depan. Fitch Solutions dalam sebuah catatan menyebutkan bahwa kenaikan inflasi pada April-Mei 2021 kemungkinan akan menjaga support harga emas. "Namun, harga akan menemukan resistensi yang kuat pada level US$ 1.850 per ons troi dan akan berjuang untuk menembus di atas level ini karena tekanan inflasi akan bersifat sementara dalam pandangan kami," ungkap Fitch Solutions seperti dikutip
Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam tak bergerak di level Rp 933.000 per ons troi pada hari ini (25/4) Sementara itu, permintaan emas fisik di India merosot karena pembatasan yang terjadi untuk menahan penyebaran Covid-19. Banyak provinsi India yang menerapkan pengetatan di tengah lonjakan infeksi.
"Permintaan tiba-tiba hilang. Konsumen juga tidak ingin keluar rumah karena wabah corona," kata Harshad Ajmera, pemilik JJ Gold House. Para produsen perhiasan emas di India pun mengurangi pembelian karena permintaan retail yang lemah. Permintaan diperkirakan masih akan lemah dalam beberapa pekan ke depan.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 933.000 per gram pada Sabtu (24/4) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati