Harga emas turun tipis ke US$ 1.854 per ons troi, investor menanti pertemuan The Fed



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas bergerak dalam rentang sempit ada awal perdagangan hari ini karena investor menanti pertemuan kebijakan Federal Reserve yang digelar mulai Selasa (26/1). Selain itu, investor masih melihat upaya pemerintahan Joe Biden untuk mengirimkan proposal bantuan Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun.

Selasa (26/1) pukul 07.50 WIB, harga emas spot melemah tipis 0,1% ke US$ 1.854,37 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 juga turun 0,1% ke US$ 1.856,70 per ons troi. 

Daya tarik emas sebagai aset lindung nilai belum terlihat di tahun ini. Padahal di 2020, emas mencetak kenaikan terbesar dalam 1 dekade karena pandemi virus corona yang mengguncang pasar.


Kini, harga emas bergerak dalam kisaran sempit setelah adanya perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi global dan jeda dalam tren penurunan dolar Amerika Serikat (AS). 

Belum lagi, imbal hasil US Treasury untuk tenor acuan kini berada di atas 1%. Ini menjadi terbukti menjadi memberat bagi laju si kuning, meskipun sempat naik tipis pada awal pekan ini. 

Baca Juga: Harga emas diramal bergerak flat di pekan ini, begini saran analis

Pasar mungkin mendapatkan lebih banyak arah setelah pertemuan dua hari The Fed. Pelaku pasar juga menanti pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait jaminan bahwa US$ 120 miliar pembelian obligasi bulanan tidak akan berkurang dalam waktu dekat.

Di sisi lain, pasar tengah khawatir terkait proposal stimulus fiskal yang dikirim pemerintahan Joe Biden. Saat ini pemerintah mencari kesepakatan bipartisan, meskipun dia tidak mengesampingkan mengejar jalur khusus Demokrat.

Sebelumnya, Partai Republik telah menolak paket ini karena dinilai terlalu terlalu besar, dan bahkan beberapa anggota Partai Demokrat juga mempertanyakan jumlah besaran yang diusulkan.

Seorang pejabat di pemerintahan Biden pun kembali menegaskan bahwa paket stimulus dalam proposal tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan untuk mengerek ekonomi AS dan mengatasi pandemi. 

Pada hari Senin, Janet Yellen dikukuhkan oleh Senat sebagai Menteri Keuangan ke-78 dan wanita pertama yang memegang jabatan itu.

Selanjutnya: AS konfirmasi kasus pertama Covid-19 varian baru asal Brasil di Minnesota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari