Harga emas turun tipis ke US$ 1.902,09 per ons troi selepas tengah hari



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan hari ini. Sentimen datang karena investor bersikap hari-hati sambil menanti kesepakatan tentang paket stimulus virus corona AS yang baru dan pemilihan presiden mendatang.

Selasa (20/10) pukul 13.15 WIB, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.902,09 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka AS kontrak pengiriman Desember 2020 melemah 0,4% menjadi US$ 1.903,40 per ons troi.

"Banyak investor di sela-sela dan juga masuk khususnya karena pemilu (AS) akan datang," kata Brian Lan, Managing Director GoldSilver Central. 


Baca Juga: Harga minyak acuan koreksi, diselimuti banjir produksi dan penurunan permintaan

Dia pun menambahkan, bahwa adanya stimulus akan membuat harga si kuning ini menguji ujung yang lebih tinggi dari rentang harga ke US$ 1.882- US$ 1.932 per ons troi.

Seperti diketahui, Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin "terus mempersempit perbedaan "tentang paket bantuan baru di telepon percakapan, kata juru bicaranya Drew Hammill.

Pelosi berharap pada Selasa akhir ini sudah ada "kejelasan" tentang apakah tagihan stimulus virus corona dapat disahkan sebelum pemilu 3 November, tulisnya di Twitter.

"Stimulus besar-besaran dari Demokrat bisa menghidupkan kembali harga komoditas logam mulia," kata Avtar Sandu, manajer komoditas senior Phillip Futures, dalam sebuah catatan.

Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya memang meringankan pukulan ekonomi dari pandemi.

Baca Juga: Investor hati-hati, harga emas spot koreksi ke US$ 1.901 per ons troi pada siang ini

Investor juga mengamati debat terakhir antara Presiden AS Donald Trump dan penantang asal Partai Demokrat Joe Biden yang berlangsung pada Kamis (22/10) untuk melihat apakah itu dapat mengubah perbedaan pemilihan.

Sementara indeks dolar AS masih bergerak datar terhadap para pesaingnya. Di sisi lain, saham di bursa Asia tergelincir karena investor menyesuaikan eksposur risiko ke dalam pemilihan AS.

Selanjutnya: Tidak ada upacara pembukaan dan penutupan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari