Harga Emas Turun Tipis Setelah Kemarin Mencapai Rekor Tertinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis pada Rabu (6/3) pagi setelah kemarin mencapai rekor tertinggi, bergerak lebih jauh di atas $2.100 per ons troi. Kemarin, harga emas melaju, dipicu oleh meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni dan permintaan safe-haven akibat konflik di Timur Tengah.

Rabu (6/3) pukul 7.25 WIB, harga emas spot turun US$ 1,40 menjadi US$ 2.126,64 per ons troi. Harga emas spot pada perdagangan kemarin mencapai rekor di US$ 2.141,59 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak April 2024 turun US$ 6,9 menjadi US$ 2.135 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka mencapai angka tertinggi di US$ 2.141,90 per ons troi, menguat 0,70% dari hari sebelumnya


Emas terakhir kali mencapai rekor tertinggi pada bulan Desember di US$ 2.135,40 per ons troi.

“Alasan utamanya adalah kita melihat pasar semakin percaya bahwa penurunan suku bunga The Fed akan segera terjadi,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Rabu (6/3/2024) Kompak Naik

Dia menambahkan bahwa pasar harus sedikit lebih yakin agar emas bisa bergerak lebih tinggi. "Namun pada kuartal kedua, kami pikir harga bisa mencapai lebih dari US$ 2.300,” imbuh dia.

Emas, yang sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah naik lebih dari US$ 300 dolar sejak dimulainya perang Israel-Hamas.

“Risiko geopolitik yang muncul dari Laut Merah dan tahun dengan kalender pemilu yang padat secara global kemungkinan akan menunjukkan berlanjutnya penguatan permintaan ritel terhadap emas,” kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

Shah mengatakan bahwa emas mengembalikan sebagian dari keuntungannya karena Federal Reserve AS sedang membicarakan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. "Tetapi ketika penurunan suku bunga terlihat pasti, kami memperkirakan emas akan diperdagangkan lebih tinggi secara signifikan,” kata dia.

Baca Juga: Kilau Emas Semakin Mengkilap, Ini Pemicunya

Kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di Kongres pada hari Rabu dan Kamis akan diawasi dengan ketat untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga AS. Rilis ekonomi utama AS berikutnya adalah laporan ketenagakerjaan bulan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat.

Para pelaku pasar saat ini melihat peluang 70% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni, menurut alat CME FedWatch.

Emas tertekan ketika suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi. Suku bunga tinggi meningkatkan imbal hasil aset pesaing emas seperti obligasi dan meningkatkan nilai dolar. Alhasil, logam mulia menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang non-dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati