KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cryptocurrency Ethereum mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu, mengambil keuntungan tahun ini menjadi hampir 500%. Cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar setelah bitcoin, naik menjadi US$ 4.372,35, melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada hari Senin.

Ethereum telah melonjak hampir 500% terhadap dolar tahun ini karena ethereum blockchain menjadi lebih banyak digunakan oleh peer-to-peer  platform cryptocurrency yang memungkinkan pinjaman dalam mata uang kripto di luar lembaga perbankan tradisional.

Lonjakan itu juga telah melihat Ethereum mengungguli bitcoin, yang harganya hampir dua kali lipat tahun ini karena investor yang lebih besar menyambut baik teknologi yang muncul. J.P. Morgan pada hari Rabu mengatakan laju evolusi di pasar ethereum "tetap cepat" dan masih ada ruang untuk pertumbuhan.

Baca Juga: Makin banyak trader profesional yang masuk ke pasar kripto

Minat terbuka di CME Ethereum futures telah meningkat menjadi US$ 540 juta dalam tiga bulan, kata analis bank dalam sebuah catatan. Tingkat minat terbuka yang serupa di CME Bitcoin futures membutuhkan waktu lebih dari dua tahun setelah terdaftar pada tahun 2017, tambah mereka.

"Secara efektif, begitu Bitcoin berjangka menjadi lebih diterima di antara investor institusional, mereka menjadi lebih nyaman dengan cryptocurrency yang membuka jalan untuk penerimaan ethereum futures yang lebih cepat," kata J.P. Morgan.

Namun, regulator AS memperingatkan investor pada hari Selasa atas risiko bitcoin berjangka dalam investasi reksa dana. Dalam sebuah pernyataan, Komisi Sekuritas dan Bursa mengatakan bitcoin adalah pasar yang sangat spekulatif dan tidak memiliki regulasi.

Analis J.P. Morgan yang sama memperingatkan minggu lalu bahwa peningkatan valuasi Ethereum tidak didukung oleh data yang menunjukkan seberapa luas penggunaannya. Faktor-faktor seperti jumlah alamat digital aktif di jaringannya akan lebih konsisten dengan harga sekitar US$ 1.000, kata bank AS tersebut.

Selanjutnya: Harga Ethereum cetak sejarah, ini faktor pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .