Harga Ethereum Diprediksi Tembus Level Tertinggi Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sentimen Ethereum spot, harga Ethereum (ETH) masih sulit untuk naik pesat. Faktor makroekonomi mengenai penurunan suku bunga menjadi penahannya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada 27 Mei 2024 harga ETH sempat mencapai level US$ 3.900-an. Namun per Kamis (20/6) pukul 16.56 WIB harga ETH berada di US$ 3.580. Dalam 24 jam terakhir harganya naik 1,43% dan dalam sepekan naik 2,69%.

Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, harga Ethereum tercatat melandai setelah menyentuh level harga US$ 3.900 pasca persetujuan ETF ETH spot oleh SEC. Berdasarkan metrik harga ETH turun lebih dari 5% dalam dua minggu terakhir.


Pasar kripto terus menghadapi tekanan jual karena the Fed mengisyaratkan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dari periode yang diharapkan. "Komentar hawkish tersebut mempengaruhi sentimen terhadap penurunan suku bunga Fed pada bulan September," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).

Baca Juga: Pengawas Keuangan India Jatuhkan Denda US$ 2,25 Juta Kepada Binance

Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed untuk bertahan pada bulan September meningkat dari 29,8% menjadi 38,5%.

Di samping tekanan makroekonomi, sentimen pemberitaan terkait Korea Selatan yang memperkenalkan regulasi ketat untuk exchange kripto membuat harga altcoin juga mengalami penurunan signifikan. Regulasi baru itu akan menghapus altcoin berisiko untuk memperkuat perlindungan investor dan integritas pasar di Korsel. Aturan ini akan mulai diterapkan pada 19 Juli mendatang.

Namun, dengan penguatan belakangan ini Fyqieh menilai ETH mulai rebound dengan sentimen pendorong kabar bahwa SEC menangguhkan status sekuritas Ethereum dan menyatakan sebagai aset yang aman.

"Dengan tekanan yang ada maka harga ETH diperkirakan belum akan kembali ke level US$ 3.900 dalam waktu dekat," katanya.

Secara teknikal, ia mencermati apabila harga ETH mampu kembali ke US$ 3.600 maka dapat memberikan pergerakan pada level resistensi di US$ 3.835. Sebaliknya, Jika ETH melandai ke US$ 3.480 dapat mempengaruhi level dukungan ke US$ 3.244.

Baca Juga: Efek Halving Bitcoin Belum Terasa, Investor Soroti Potensi Kenaikan Ethereum

CEO Triv Gabriel Rey melanjutkan, tekanan yang terjadi belakangan ini juga akibat aksi profit taking investor. Sehingga, secara keseluruhan harga aset kripto turun. Karenanya, dia meyakini harga ETH akan kembali naik, terkhusus apabila ETH spot mulai diperdagangkan sesuai perkiraan pada pada 2 Juli 2024.

"Dengan adanya ETH spot, saya perkirakan ETH akan kembali ke level tertingginya di atas US$ 4.000, paling lambat di akhir tahun ini," kata dia.

Di sisi lain, Gabriel mengatakan bahwa sentimen negatif dari ETH spot adalah investor tidak bisa melakukan staking atau mendapatkan passive income di tengah kondisi pasar yang minim pergerakan. Dus, aliran dana yang masuk di ETH spot diperkirakan tidak akan semeriah ETF Bitcoin.

Fyqieh menyebutkan, pasar DeFi mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar US$ 20,8 miliar, antara 21 Mei dan 27 Mei saat pertama kali berita tentang keputusan persetujuan SEC muncul. Hal tersebut memberikan gambaran awal tentang bagaimana posisi investor terhadap efek arus masuk dana ETF ETH nanti.

Baca Juga: Bitcoin Turun ke US$ 65.000 Usai Komentar Hawkish The Fed dan Aksi Jual Penambang

"Ketika Ethereum memperkuat posisinya, permintaan akan staking dan pengembangan dApps yang memungkinkan interaksi di berbagai blockchain ETH kemungkinan akan meningkat," katanya.

Secara historis ETF Bitcoin yang diluncurkan pada Januari 2024 telah menarik kepemilikan BTC senilai lebih dari US$ 58 miliar dalam enam bulan pertama perdagangan. Jika ETF Ethereum menarik setengah dari daya tarik tersebut, seperti yang diperkirakan, investor dapat mengantisipasi aliran masuk modal lebih dari US$ 20 miliar ke pasar ETH dalam beberapa bulan mendatang.

"Adanya ETF Ethereum dapat menjadi katalis untuk harga tertinggi baru ETH di sekitar US$ 5.000-US$ 6.000," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati