JAKARTA. Beginilah yang namanya komoditi. Ketika pasokan berlimpah, harga cenderung turun. Itulah yang sedang terjadi di sentra-sentra beras di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Walaupun sudah ada harga patokan gabah, tetapi harga di pasar tetap bisa lebih rendah. Seperti dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani bulan April kemarin turun sedikit, sebesar 0,94% menjadi Rp 3.343,06 per kg bulan Maret menjadi Rp 3.311,59 per kg. Sementar untuk gabah kering panen (GKP) turun 1,75% dari Rp 2.857,49 per kg bulan Maret menjadi Rp 2.807.40 per kg. Harga beli gabah di penggilingan juga turun, bahkan lebih tinggi. Menurut data BPS tersebut, harga GKG merosot 1,87% menjadi Rp 3.355,85 per kg dan GKP nya turun 1,89% menjadi Rp. 2.866,98 per kg.Toh penurunan harga yang sesungguhnya dialami petani lebih rendah. Ketua Umum Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, harga GKP di berbagai daerah sekarang ini hanya berkisar antara Rp 2.000-Rp 2.300 per kg. "Dari hasil pantauan kami itu terjadi di semua provinsi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain di Jember, Lumajang dan Bojonegoro," ujarnya. Menurut Winarno, penyebabnya banyak produksi yang tak terbeli. Alhasil para petani banting harga. Selain itu, kualitas gabah juga kurang baik ditandai dengan kadar air 27%-30%, padahal ketentuannya kadar air maskimal 25%. Sementara Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, penurunan harga tersebut merupakan euforia musim panen. "Karena terjadi oversupplai," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Gabah Anjlok
JAKARTA. Beginilah yang namanya komoditi. Ketika pasokan berlimpah, harga cenderung turun. Itulah yang sedang terjadi di sentra-sentra beras di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Walaupun sudah ada harga patokan gabah, tetapi harga di pasar tetap bisa lebih rendah. Seperti dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani bulan April kemarin turun sedikit, sebesar 0,94% menjadi Rp 3.343,06 per kg bulan Maret menjadi Rp 3.311,59 per kg. Sementar untuk gabah kering panen (GKP) turun 1,75% dari Rp 2.857,49 per kg bulan Maret menjadi Rp 2.807.40 per kg. Harga beli gabah di penggilingan juga turun, bahkan lebih tinggi. Menurut data BPS tersebut, harga GKG merosot 1,87% menjadi Rp 3.355,85 per kg dan GKP nya turun 1,89% menjadi Rp. 2.866,98 per kg.Toh penurunan harga yang sesungguhnya dialami petani lebih rendah. Ketua Umum Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, harga GKP di berbagai daerah sekarang ini hanya berkisar antara Rp 2.000-Rp 2.300 per kg. "Dari hasil pantauan kami itu terjadi di semua provinsi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain di Jember, Lumajang dan Bojonegoro," ujarnya. Menurut Winarno, penyebabnya banyak produksi yang tak terbeli. Alhasil para petani banting harga. Selain itu, kualitas gabah juga kurang baik ditandai dengan kadar air 27%-30%, padahal ketentuannya kadar air maskimal 25%. Sementara Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, penurunan harga tersebut merupakan euforia musim panen. "Karena terjadi oversupplai," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News