KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi dan distribusi beras nasional tengah menghadapi tekanan serius. Sejumlah perusahaan penggilingan beras mulai menghentikan atau mengurangi produksi akibat harga bahan baku yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), ditambah dengan tekanan regulasi yang belum beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini. Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AP2TI), Dwi Andreas Santosa. Menurutnya, situasi ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah karena menyangkut ketahanan pangan nasional. “Bukan hanya tiga perusahaan. Banyak perusahaan beras sekarang menghentikan produksi. Kalau ini terus berlanjut, bisa jadi masalah besar bagi kita,” ujar Andreas kepada Kontan, Kamis (10/7).
Harga Gabah di Atas Harga Eceran Tertinggi, Produksi Beras Terancam Mandek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi dan distribusi beras nasional tengah menghadapi tekanan serius. Sejumlah perusahaan penggilingan beras mulai menghentikan atau mengurangi produksi akibat harga bahan baku yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), ditambah dengan tekanan regulasi yang belum beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini. Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AP2TI), Dwi Andreas Santosa. Menurutnya, situasi ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah karena menyangkut ketahanan pangan nasional. “Bukan hanya tiga perusahaan. Banyak perusahaan beras sekarang menghentikan produksi. Kalau ini terus berlanjut, bisa jadi masalah besar bagi kita,” ujar Andreas kepada Kontan, Kamis (10/7).
TAG: