Harga gandum melesat, harga mamin terancam naik 10%



JAKARTA. Konsumen harus siap menghadapi kenaikan harga produk makanan dan minuman (mamin) di awal tahun. Salah satu pengerek harga mamin tahun ini ialah kenaikan harga gandum.

Sejak pertengahan tahun lalu, harga gandum terus meroket akibat Rusia mengerem ekspor gandumnya. Lalu, cuaca ekstrim yang terjadi tahun lalu juga membuat produksi gandum dunia melorot. Padahal, permintaan gandum terus meningkat.

Dus, akhir pekan lalu (14/1) harga gandum di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Maret 2011 sudah berada di level US$ 7,73245 per bushel. Dibandingkan harga rata-rata di pertengahan tahun 2010 yang sebesar US$ 6,2371 per bushel, harga sekarang sudah terkerek 23,97%.


Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Franky Sibarani mengungkapkan, ini bukan kali pertama harga gandum melesat. Di akhir 2008, harga gandum juga menanjak akibat gagal panen di Australia.

Tapi menurut Franky, kondisi di akhir 2008 masih lebih baik karena produsen mamin masih bisa menyiasati kenaikan harga komoditas dengan melakukan efisiensi. "Tahun ini kenaikan harga tidak mungkin bisa dihindari lagi. Jadi, kemungkinan harga makanan dan minuman bisa naik sekitar 10%," lanjut Franky.

Selain gandum, komoditas lain yang mempengaruhi harga mamin ialah crude palm oil (CPO), gula, dan plastik kemasan.

Naik secara bertahap

Namun Franky memastikan, kenaikan harga produk mamin ini bakal terjadi secara bertahap. "Sampai kuartal satu tahun ini produsen akan melakukan penyesuaian," jelasnya. Langkah lain yang akan ditempuh oleh para produsen mamin ialah memperkecil ukuran produk.

Kenaikan harga gandum ini praktis akan mendongkrak harga terigu. Beberapa waktu lalu, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Loppies mengatakan, kenaikan harga terigu bisa mencapai 2% per bulan.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata terigu sepanjang Januari 2011 ini mencapai Rp 7.574 per kilogram (kg). Harga ini naik 1,2% ketimbang harga rata-rata Juni 2010 yang sebesar Rp 7.482 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini