Harga gandum stabil, rata-rata harga tepung terigu di September turun tipis



JAKARTA. Harga gandum dunia yang relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir berimbas pada penurunan harga gandum di September 2011.Penurunan harga gandum pun terasa di pasar dalam negeri dengan adanya penurunan harga rata-rata tepung terigu pada September 2011 turun tipis 0,07% dibanding harga rata-rata Agustus 2011 menjadi Rp 7.532 per kg.

Menurut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo, kestabilan harga rata-rata tepung terigu itu lantaran stok bahan baku dalam negeri yang masih mencukupi. "Harga gandum dunia yang stabil juga berkontribusi pada kestabilan harga tepung terigu," ucapnya, Kamis (14/9).

Impor terigu 2011


Pasokan tepung terigu di dalam negeri, diperoleh dari pengolahan biji gandum dan meslin (tepung gandum) atau impor langsung tepung terigu dari luar negeri. Impor kedua kelompok bahan baku itu cenderung mengalami tren peningkatan.Periode Januari-April 2011 impor biji gandum dan meslin tercatat sebesar US$ 659,4 juta yang naik 60,28% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 411,4 juta. Porsi impor biji gandum dan meslin menyumbangkan 1,45% dari total impor bahan baku makanan dan minuman sebesar 5,35%.Realisasi impor tepung terigu sepanjang 2011 diperkirakan bakal melampaui nilai impor 2010 yang tercatat sebesar US$ 261,7 juta. "Terlihat dari impor terigu pada Januari-April 2011 naik 24,65% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya," ungkap Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana.Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, pernah meminta agar pemerintah mendorong upaya memperbanyak pemain terigu dalam negeri. Pemerintah harus membuka peluang masuknya investasi pabrik baru bagi investor domestik lainnya agar pasar terigu hanya dikuasai secara terbatas. Apalagi Indonesia juga mengandalkan pasokan biji gandum dan tepung terigu dari negara lain. "Harus buka peluang untuk pemain baru apalagi sekarang sudah pasar bebas," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini