Harga gas alam cetak kinerja terburuk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah upaya beberapa negara berlomba-lomba untuk mengurangi tingkat polusi udara dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, harga komoditas gas alam justru semakin terpuruk. Bahkan komoditas energi ini mencatatkan rapor paling buruk di antara komoditas energi lain. Sejak awal tahun hingga hari ini (26/12), harga gas alam telah melemah sekitar 26,67%.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/12) harga gas alam kontrak pengiriman Januari 2017 New York Merchantile Exchange menguat 3,94% ke level US$ 2,77 per mmbtu.

“Siklus cuaca yang lebih hangat dari biasanya cukup mempengaruhi pergerakan harga gas alam,” ujar Andri Hardianto kepada Kontan beberapa waktu lalu.


Pasca menyentuh level tertingginya di level US$ 3,78 per mmbtu pada 30 Desember 2016, harga gas alam terus melemah. Kondisi cuaca yang menghangat membuat permintaan gas alam tertekan. Padahal tingkat persediaannya cukup tinggi di awal tahun 2017.

Namun memasuki bulan November terlihat penarikan gas alam cukup besar. Langkah pemerintah China untuk mengurangi produksi batubara dan mengalihkan ke gas alam yang ramah lingkungan rupanya tak berjalan mulus. Pasokan gas alam yang ada nyatanya belum mampu tingginya permintaan.

“Sepertinya sentimen bahan bakar ramah lingkungan ini belum berpengaruh saat ini, kemungkinan baru bisa dirasakan tahun depan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati