KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang paruh pertama tahun ini, tren harga gas alam terbilang cukup baik. Harga bahkan sempat menyentuh US$ 3 per mmbtu pada pertengahan Juni lalu. Namun, laju harga komoditas energi ini tampaknya masih akan tertahan hingga akhir tahun di tengah tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Deri segi permintaan, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim tak menampik gas alam masih bakal bergairah lantaran dipengaruhi kebutuhan musim dingin. Namun, ia tak begitu yakin harga akan melesat ke atas level US$ 3 per mmbtu. Pasalnya, di saat yang sama dalam semester ini, Federal Reserve diproyeksi masih akan mengerek suku bunga acuannya. Sebagai komoditas berdenominasi dollar AS, harga gas alam rentan terpengaruh.
Harga gas alam diproyeksi sulit naik tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang paruh pertama tahun ini, tren harga gas alam terbilang cukup baik. Harga bahkan sempat menyentuh US$ 3 per mmbtu pada pertengahan Juni lalu. Namun, laju harga komoditas energi ini tampaknya masih akan tertahan hingga akhir tahun di tengah tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Deri segi permintaan, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim tak menampik gas alam masih bakal bergairah lantaran dipengaruhi kebutuhan musim dingin. Namun, ia tak begitu yakin harga akan melesat ke atas level US$ 3 per mmbtu. Pasalnya, di saat yang sama dalam semester ini, Federal Reserve diproyeksi masih akan mengerek suku bunga acuannya. Sebagai komoditas berdenominasi dollar AS, harga gas alam rentan terpengaruh.