KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai subtitusi dari batubara, secara perlahan harga gas alam terus merangkak naik. Hal ini didukung pula oleh kebutuhan terhadap komoditas tersebut yang terus meningkat. Mengutip Bloomberg, sepanjang kuartal III 2018, harga gas alam kontrak pengiriman November 2018 di New York Mercantile Exchange naik 2,38% dari US$ 2,94 per MMBtu menjadi US$ 3,01 per MMBtu pada Jumat (28/9) lalu. Harga gas alam sempat mencapai level tertinggi yakni US$ 3,05 per MMBtu pada 25 September silam. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, permintaan gas alam terus meningkat khususnya dari negara-negara yang memiliki subsidi gas tinggi. “Kebutuhan gas untuk keperluan rumah tangga di AS disubsidi hingga 60% oleh pemerintah,” ungkapnya memberi contoh, hari ini.
Harga gas alam masih berpotensi naik ikuti tren harga batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai subtitusi dari batubara, secara perlahan harga gas alam terus merangkak naik. Hal ini didukung pula oleh kebutuhan terhadap komoditas tersebut yang terus meningkat. Mengutip Bloomberg, sepanjang kuartal III 2018, harga gas alam kontrak pengiriman November 2018 di New York Mercantile Exchange naik 2,38% dari US$ 2,94 per MMBtu menjadi US$ 3,01 per MMBtu pada Jumat (28/9) lalu. Harga gas alam sempat mencapai level tertinggi yakni US$ 3,05 per MMBtu pada 25 September silam. Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, permintaan gas alam terus meningkat khususnya dari negara-negara yang memiliki subsidi gas tinggi. “Kebutuhan gas untuk keperluan rumah tangga di AS disubsidi hingga 60% oleh pemerintah,” ungkapnya memberi contoh, hari ini.