Harga gas alam sulit bertahan naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi gas alam masih menguat. Analis melihat penguatan harga tak signifikan karena masih ada potensi harga anjlok.

Mengutip Bloomberg, Jumat (14/6), harga gas alam kontrak pengiriman Juli 2019 berada di level US$ 2,39 per mmbtu. Angka ini menguat 2,67% dari harga sebelumnya US$ 2,33 per mmbtu.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, penguatan harga gas alam tidak bisa disebut naik signifikan. Pasalnya, naiknya harga gas alam kata Wahyu karena awal tahun dan beberapa pekan lalu harga sempat anjlok.


Yang ditambah musim dingin membantu permintaan gas alam naik. "Tapi harga belum bisa bertahan naik. Karena dilihat dalam jangka waktu pendek dan menengah masih menurun," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).

Pelemahan harga gas alam dalam jangka waktu pendek, diyakini Wahyu karena harga gas alam telah merosot 20% pada tahun lalu.

Dus, harga gas alam cair, atau dikenal sebagai LNG, baru saja mencapai titik terendah tiga tahun belakangan karena pasokan meningkat lebih cepat dari permintaan gas alam itu sendiri. "Harga anjlok menjadi potensi investor untuk beli dalam jangka waktu panjang," tandasnya.

Wahyu memperkirakan harga gas alam bergerak di kisaran US$ 2,26 per mmbtu hingga US$ 2,40 per mmbtu. Sementara sepekan diproyeksi bergerak di level US$ 2,15 per mmbtu sampai US$ 2,45 per mmbtu. Wahyu merekomendasikan sell on strength.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto