Harga gas alam tergerus profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan harga gas alam terjegal di akhir pekan ini. Komoditas energi ini turun setelah terus merangkak naik sejak awal pekan berkat kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke China. Namun, analis masih meyakini peluang kembali menguat masih terbuka lebar.

Mengutip Bloomberg, Jumat (10/11) pukul 18.1.8 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2017 terkoreksi 0,37% ke level US$ 3.199 mmbtu. Namun, sepekan harganya masih menguat hingga 7,21%.

Analis PT Asia Trade Futures Andri Hardianto menilai, pelemahan yang terjadi kali ini merupakan imbas dari aksi profit taking karena harganya sudah naik tajam. Ditambah lagi, pasar AS juga tengah merayakan hari libur sehingga peluang aksi ambil untung cukup besar.


“Kemungkinan pertengahan pekan depan akan menguat lagi,” ujarnya, Jumat (10/11).

Menurut Andri, sejauh ini, gas alam masih cukup banyak dinaungi sentimen positif. Kesepakatan bisnis yang terjalin antara grup Sinopec dari China dan Alaska Gasline Development Corp untuk membangun kilang di Alaska berpeluang mendorong berlanjutnya penguatan harga gas alam. Meski dengan penambahan kilang, pasokan akan naik, tetapi karena hasil dari kilang tersebut akan dimanfaatkan pasar China maka hal itu justru akan memberi sinyal positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini