KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penurunan harga gas industri di bulan Maret 2020 ini bakal jadi angin segar bagi sektor usaha yang menggantungkan produksinya pada bahan bakar gas. Seperti industri kaca misalnya, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) bilang, kontribusi gas bumi terhadap biaya produksi hampir 28%. Yustinus Gunawan, Ketua AKLP mengatakan, penurunan harga gas ini pasti berdampak luar biasa bagi sektor industri manufaktur. AKLP berharap, dengan turunnya harga gas, maka industri kaca lembaran dalam negeri pasti lebih berdaya saing dalam menahan serbuan kaca, serta bisa bersaing di pasar ekspor. Sebab kondisi saat ini kata Yustinus, impor kaca terbesar datang dari China dan Malaysia. "Bila harga gas turun menjadi US$ 6 per mmbtu dari US$ 9,16 per mmbtu di Karawang, akan lebih efisiensi biaya produksi didapat sekitar 9,65%," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).
Harga gas bakal turun, produsen kaca lembaran bersiap tingkatkan produksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penurunan harga gas industri di bulan Maret 2020 ini bakal jadi angin segar bagi sektor usaha yang menggantungkan produksinya pada bahan bakar gas. Seperti industri kaca misalnya, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) bilang, kontribusi gas bumi terhadap biaya produksi hampir 28%. Yustinus Gunawan, Ketua AKLP mengatakan, penurunan harga gas ini pasti berdampak luar biasa bagi sektor industri manufaktur. AKLP berharap, dengan turunnya harga gas, maka industri kaca lembaran dalam negeri pasti lebih berdaya saing dalam menahan serbuan kaca, serta bisa bersaing di pasar ekspor. Sebab kondisi saat ini kata Yustinus, impor kaca terbesar datang dari China dan Malaysia. "Bila harga gas turun menjadi US$ 6 per mmbtu dari US$ 9,16 per mmbtu di Karawang, akan lebih efisiensi biaya produksi didapat sekitar 9,65%," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).